2. Bahasa adalah sarana komunikasi, oleh sebab itu setiap mahluk mempunyai bahasa sebagai sarana komunikasi masing-masing, dan setiap bangsa dan suku bangsa mempunyai bahasa tersendiri di dalam interaksi kehidupan mereka. Bahasa roh mulai dikenal setelah Yesus naik ke sorga dan pada hari turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta. Petrus dan Rasul yang lain pada hari Pentakosta itu memulai berbicara dengan bahasa-bahasa (glossai) sebagaimana Roh bekerja pada masing-masing orang (bangsa) yang berkumpul pada waktu itu, terdiri dari 16 suku Bangsa (Kisah fs .2:11). Vokal dan dialek Petrus yang berbicara dalam bahasa Ibrani mereka dengar di dalam vokal dan dialek di dalam bahasa mereka masing masing, inilah keluar biasaan yang terjadi yang disebut bahasa roh. Banyak orang berpendapat bahwa bahasa roh adalah bahasa yang aneh yang tidak dapat dipahami oleh orang lain (I Korint 12:14). Tetapi dalam Kisah fs.2, bahasa roh adalah bahasa lain yang dapat dimengerti oleh setiap orang yana mana Roh Kudus bekeria dalamnva.
3. Dari pemahaman Bahasa adalah sarana komunikasi yang dapat dimengerti, dan bahkan dengan Roh Kudus yang bekerja dalamnva kendala bahasa dapat diatasi sehingga berita Injil boleh berjalan dengan baik ke seluruh umat manusia yang pada dasarnya berbeda bahasa. Dalam hal ini kita memahami bahwa jika Tuhan tidak bekerja melalui bahasa sesuatu itu dapat kacau dan tidak saling mengerti, dan inilah sebagai kebalikan dari bahasa yang dikacaukan pada pembangunan Menara Babel (Kejadian 11:1-9), dan merupakan kesejajaran dengan ceritra Midrasy Tankhuma yaitu penerjemahan Hukum Taurut kedalam 70 bahasa yang menghasilkan sama tanpa perbedaan, tentu ini hasil pekerjaan Roh Kudus.
4. Berbicara dengan bahasa Roh tentu berbicara dengan bahasa yang baru yang sebelumnya belum pernah dipelajari (glossaiis kainais). hanya dikarenakan karunia Roh Kudus (Mark 16:17), adalah sebagai tanda bahwa Tuhan bekerja atas orang yang memahami bahasa lain ini, dan sebagai pencurahan Roh Kudus yang mau percaya kepada Yesus (Kis 10: 44-46 dan 11:15). Oleh sebab itulah setiap bahasa Roh harus ada yang dapat menjelaskannya (I Korint 14: ayat 5: 13 dan 27). Jadi Bahasa Roh adalah bahasa yang mempunyai magna dan ucapan yang jelas untuk membangun iman pendengarnya, dan inilah yang dipergunakan dalam liturgy kebaktian. sehingga Alkitab harus diterjemahkan kedalam bahasa yang dapat dimengerti dan dipergunakan sesama dan tidak harus dalam bahasa Jahudi karena Yesus disebut garis keturunan Daud.
5. Bahasa Roh bukan salah satu pelajaran ilmu bahasa, yang dapat dipelajari dengan tata bahasa. dan kursus-kursus. Maka bahasa Roh adalah bahasa yang khusus dan istimewa yang hanya dapat berguna jika Roh Tuhan bekerja dalam bahasa itu. Sebab boleh saja terjadi bahasa yang dimengerti yang kita pergunakan sendiri sehari-hari tidak dapat kita mengerti. Sehingga jika ada orang dapat percaya walaupun dia tidak mengerti bahasa yang dia dengar dan tidak ada yang dapat menjelaskan, dan anehnya semakin dia tidak dapat mengerti semakin dia mempercayainya....... Ada apa ya ?.
(Penulis adalah Pdt. A.M. Lumbantobing, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi April 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar