Seorang pengacara berdiri di pintu gerbang surga sambil mendengarkan malaikat membaca dosa-dosanya:
1) Membela sebuah perusahaan besar yang melakukan kejahatan lingkungan, padahal ia tahu perihal kesalahan tersebut;
2) Membela pembunuh yang jelas-jelas bersalah karena bayarannya besar;
3) Menyuap hakim, jaksa dan polisi;
4) Menuduh seorang yang tidak bersalah karena dibutuhkan kambing hitam dalam sebuah kasus, lagi-lagi demi success fee… dan seterusnya.
Malaikat terus membacakan dosa-dosanya, sementara pengacara merasa berkeberatan dan mulai mengajukan protes. Ia mengakui semua dosa-dosanya itu, tapi juga membela diri. “tunggu dulu dong… saya ‘kan juga melakukan kebaikan dalam hidup saya”.
Malaikat kemudian membuka buku kebaikannya dan berkata “Ya benar. Sekali anda terlihat dan tercatat memberikan uang receh kepada seorang penyemir sepatu di pengadilan ketika anda menunggu giliran sidang, ya kan?” Pengacara itu mengangguk sambil menjawab, “Betul.”
Setelah jawaban pengacara, malaikat lalu menyuruh malaikat lain disebelahnya dan berkata, “kasih pria ini 15 sen, dan suruh dia pergi ke neraka.”
Tidak Takut Masuk Neraka
Seorang pendeta melakukan pelayanan ke lembaga pemasyarakatan (baca: penjara), lalu disana pak pendeta tersebut bertemu dengan seorang koruptor kelas kakap.
Pendeta : berapa lama anda dihukum oleh hakim di pengadilan?
Koruptor : hanya 4 (empat) bulan.
Pendeta : mengapa hukumannya serendah itu, kudengar uang yang kamu korupsikan puluhan milyar.
Koruptor : saya ‘kan pake’ pengacara yang handal membela orang bersalah he..he..
Pendeta : Ya sudah, sekarang saya ajak anda bertobat agar anda nanti tidak masuk neraka.
Koruptor : Pak pendeta, saya tidak mau bertobat dan saya tidak takut masuk neraka karena nanti di neraka pasti banyak pengacara yang akan saya bayar untuk membela saya dihadapan Tuhan, agar hukuman saya ringan lagi ha..ha...ha..
Pendeta : ?>],!?
Membunuh Pengacara
Seorang pria tengah berjalan dipantai ketika ia tersandung teko ajaib. Lalu muncul jin dan berkata, “saya akan mengabulkan tiga permintaan anda, tetapi setiap kali permintaan anda terkabulkan, semua pengacara di dunia akan mendapatkan dua kali lipat”. Pria itu gembira bercampur kesal karena sebenarnya ia benci pengacara.
Lalu pria itu berkata, “Pertama aku ingin punya uang tiga juta dollar”, lalu semua pengacara di dunia mendapatkan enam juta dollar. “Kedua aku ingin punya 10 mobil sports”, lalu semua pengacara di dunia mendapatkan 20 mobil sports.
Untuk keinginan yang ketiga, ia berhenti sejenak karena ia tidak ingin pengacara mendapatkan apa-apa. Setelah berfikir sejenak, ia berkata kepada jin “Ketiga aku ingin kau pukul aku sampai setengah mati.”
Permintaan Pengacara
Seorang sekretaris, seorang pegawai pada kantor pengacara dan seorang pengacara sedang berjalan di taman dan mereka menemukan lampu antik. Kemudian mereka menggosok-gosok lampu tersebut dan keluarlah Genie. Karena gosokan tersebut, Genie rupanya merasa terselamatkan dan karenanya menyatakan “saya akan mengabulkan tiga keinginan kalian dalam satu kesempatan saja.”
“Aku duluan! Aku duluan!”, sahut sekretaris. “Saya ingin berada di Bahama, naik speedboat dan tidak mau tahu mengenai urusan dunia”. Poof! Si sekretaris menghilang.
“Aku! Aku!” kata si pegawai. “Saya ingin berada di Hawaai, sambil bersantai di pinggir pantai dengan wanita-wanita cantik, minum dan makan sepuasnya.” Poof! Si pegawai menghilang.
“Nah, sekarang anda,” Kata Genie kepada si pengacara. Pengacara itu lalu berkata, “Saya cuma ingin mereka berdua kembali ke kantor setelah jam makan siang.”
(Penulis tidak diketahui, dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Juni 2007)
1) Membela sebuah perusahaan besar yang melakukan kejahatan lingkungan, padahal ia tahu perihal kesalahan tersebut;
2) Membela pembunuh yang jelas-jelas bersalah karena bayarannya besar;
3) Menyuap hakim, jaksa dan polisi;
4) Menuduh seorang yang tidak bersalah karena dibutuhkan kambing hitam dalam sebuah kasus, lagi-lagi demi success fee… dan seterusnya.
Malaikat terus membacakan dosa-dosanya, sementara pengacara merasa berkeberatan dan mulai mengajukan protes. Ia mengakui semua dosa-dosanya itu, tapi juga membela diri. “tunggu dulu dong… saya ‘kan juga melakukan kebaikan dalam hidup saya”.
Malaikat kemudian membuka buku kebaikannya dan berkata “Ya benar. Sekali anda terlihat dan tercatat memberikan uang receh kepada seorang penyemir sepatu di pengadilan ketika anda menunggu giliran sidang, ya kan?” Pengacara itu mengangguk sambil menjawab, “Betul.”
Setelah jawaban pengacara, malaikat lalu menyuruh malaikat lain disebelahnya dan berkata, “kasih pria ini 15 sen, dan suruh dia pergi ke neraka.”
Tidak Takut Masuk Neraka
Seorang pendeta melakukan pelayanan ke lembaga pemasyarakatan (baca: penjara), lalu disana pak pendeta tersebut bertemu dengan seorang koruptor kelas kakap.
Pendeta : berapa lama anda dihukum oleh hakim di pengadilan?
Koruptor : hanya 4 (empat) bulan.
Pendeta : mengapa hukumannya serendah itu, kudengar uang yang kamu korupsikan puluhan milyar.
Koruptor : saya ‘kan pake’ pengacara yang handal membela orang bersalah he..he..
Pendeta : Ya sudah, sekarang saya ajak anda bertobat agar anda nanti tidak masuk neraka.
Koruptor : Pak pendeta, saya tidak mau bertobat dan saya tidak takut masuk neraka karena nanti di neraka pasti banyak pengacara yang akan saya bayar untuk membela saya dihadapan Tuhan, agar hukuman saya ringan lagi ha..ha...ha..
Pendeta : ?>],!?
Membunuh Pengacara
Seorang pria tengah berjalan dipantai ketika ia tersandung teko ajaib. Lalu muncul jin dan berkata, “saya akan mengabulkan tiga permintaan anda, tetapi setiap kali permintaan anda terkabulkan, semua pengacara di dunia akan mendapatkan dua kali lipat”. Pria itu gembira bercampur kesal karena sebenarnya ia benci pengacara.
Lalu pria itu berkata, “Pertama aku ingin punya uang tiga juta dollar”, lalu semua pengacara di dunia mendapatkan enam juta dollar. “Kedua aku ingin punya 10 mobil sports”, lalu semua pengacara di dunia mendapatkan 20 mobil sports.
Untuk keinginan yang ketiga, ia berhenti sejenak karena ia tidak ingin pengacara mendapatkan apa-apa. Setelah berfikir sejenak, ia berkata kepada jin “Ketiga aku ingin kau pukul aku sampai setengah mati.”
Permintaan Pengacara
Seorang sekretaris, seorang pegawai pada kantor pengacara dan seorang pengacara sedang berjalan di taman dan mereka menemukan lampu antik. Kemudian mereka menggosok-gosok lampu tersebut dan keluarlah Genie. Karena gosokan tersebut, Genie rupanya merasa terselamatkan dan karenanya menyatakan “saya akan mengabulkan tiga keinginan kalian dalam satu kesempatan saja.”
“Aku duluan! Aku duluan!”, sahut sekretaris. “Saya ingin berada di Bahama, naik speedboat dan tidak mau tahu mengenai urusan dunia”. Poof! Si sekretaris menghilang.
“Aku! Aku!” kata si pegawai. “Saya ingin berada di Hawaai, sambil bersantai di pinggir pantai dengan wanita-wanita cantik, minum dan makan sepuasnya.” Poof! Si pegawai menghilang.
“Nah, sekarang anda,” Kata Genie kepada si pengacara. Pengacara itu lalu berkata, “Saya cuma ingin mereka berdua kembali ke kantor setelah jam makan siang.”
(Penulis tidak diketahui, dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Juni 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar