Jumat, 07 Mei 2010

ARTIKEL: KATAKAN "YA" JIKA YA, KATAKAN "TIDAK" JIKA TIDAK

A. Jujur menurut Alkitab
Istilah kejujuran sangat sering kita dengar bahkan ucapkan. Kata yang sangat sederhana tetapi mengandung makna yang dalam. Mungkin kita sudah sangat mengerti apa arti sebuah kejujuran, yang menjadi masalah melakukan hal tersebut. Jujur berarti menyatakan hal yang sebenarnya. Dalam Mat 5 : 37 tertulis Jika “ya”, hendaklah kamu katakan ya, jika “tidak" hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat .Disini jelas disebutkan berkata apa adanya, ya atau tidak dengan kata lain tidak perlu bersumpah untuk meyakinkan orang lain atas peryataan kita, ga penting lagi, karena kita tidak punya kuasa untuk bersumpah demi apapun juga. (Mat 5:33-36)

B. Contoh Tokoh dalam Alkitab
- Yakub ketika menggembalakan ternak Laban
Selama 20 tahun Yakub bekerja dengan tekun kepada pamannya Laban, Dia selalu jujur mengabdi kepada pamannya. Laban selalu menipu dia dengan mengubah-ubah upahnya. Tetapi Allah melihat kejujurannya maka Allah menaruh kasihNya dengan memberkati Yakub.
- Yesus Ketika diadili dihadapan Mahkamah Agama.
Banyak saksi-saksi yang tampil memberikan kesaksian palsu supaya Yesus dihukum mati Namun Yesus tetap menyatakan kebenaran bahwa la adalah mesias Anak Allah, sekalipun itu berarti Ia dihukum mati, karena para imam menuduh Yesus menghujat Allah.
- Daud ketika selingkuh dengan Betsyeba
Ketika Daud selingkuh dengan Betsyeba, ia ingin menyembunyikan hal tersebut, karena ia takut diketahui oieh Uria suami Betsyeba yang saat itu sedang ikut dalam peperangan. Untuk menutupi kesalahannya ia menyuruh Yoab panglima perang untuk menempatkan Uria di barisan paling depan, berharap Uria mati terbunuh. Namun ia tetap menanggung akibatnya, anak pertamanya mati.

C. Apakah Kejujuran masih relevan untuk saat ini???
Di zaman yang dikatakan serba modern ini , tingkat persaingan yang sangat tinggi, tidak jarang orang menggunakan berbagai-bagai cara supaya berhasil. Tingkat kepercayaan orang semakin menurun, karena itu setiap orang sangat mengharapkan orang yang jujur, tetapi ia sendiri sulit untuk jujur. Dipandang dan individu kejujuran dibagi atas 3 bagian:
1. Jujur pada diri sendiri
Jujur terhadap diri sendiri artinya menerima diri sendiri apa adanya. Tidak jujur dengan diri sendiri mengakibatkan rasa minder, Kita sering tidak siap dengan keberadaan kita saat ini, berharap lebih bahkan ingin sama dengan orang lain, Bukan berarti tidak bisa berubah, justru memang harus ada perubahan, namun ada hal-hal yang memang tidak bisa diubahkan. Jadi sekalipun berubah tetap menjadi diri sendiri. karena kita diciptakan berbeda supaya saling melengkapi.

2. Jujur terhadap Orang lain
Jujur terhadap orang lain berarti menyatakan hal yang sebenarnya. apa adanya, tanpa menambah atau mengurangi. Mungkin ini yang paling menonjol karena menyangkut keberadaan dua pihak. Jangan berharap orang lain jujur kepada kita jika kita sendiri tidak jujur Penyebab tidak jujur terhadap orang lain karena kita siap menanggung resiko malu, ditolak, dibenci atau disalah-mengerti, tidak bisa dipercaya. Misalnya saja kita dengan teman spesial (pacar). Seringkali kita hanya menonjolkan kebaikan-kebaikan dan menutupi kekurangan kita supaya kita bisa diterima, padahal masa-masa tersebut justru merupakan pengenalan karakter satu sama lain. Kita tidak ingin orang lain tahu akan keunikan kita. Namun satu hal yang perlu kita ingat, tidak jujur adalah dosa, dan dosa akan melahirkan dosa yang lain. Jadi akan selalu dihantui rasa bersalah.

3. Jujur terhadap Tuhan
Jujur terhadap Tuhan sering kita ungkapkan ketika melakukan kesalahan dan sadar akan kesalahan tersebut. Namun dengan mengaku saja tidak cukup harus diimbangi dengan penyesalan dan tindakan untuk berubah. Jujurlah dihadapan Tuhan karena Dia selalu terbuka mengampuni kita. Istilah trend sekarang ini tidak cukup dengan pintar saja tetapi harus pintar-pintar. Maksudnya harus pintar melihat kondisi yang menguntungkan buat dia, tanpa peduli dengan orang lain. Sebagai orang Kristen kita mesti pintar-pintar tetapi berhikmat dan bijaksana. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk berjaga-jaga karena hari-hari ini adalah jahat Dengan kata lain kita harus berani jujur karena kita adalah saksi di sekitar kita. Kalaupan dunia memandang kejujuran adalah suatu kebodohan, tetapi kejujuran adalah hal yang dikehendaki oleh Tuhan.

D. Boleh ga sich berbobong demi kebaikan????
Yang namanya bohong tetap saja dosa, dosa tidak pernah berbuahkan kebaikan. Demi kebaikan, kebaikan buat siapa???
- Saya kan Bantu teman .
Dikalangan pendidikan hal ini sering terjadi Ketika ujian kasih contekan kepada teman, Kalo orang bilang "kamukan dah bantu teman apa salahnya sich??” Perlu diparhatikan ketika kita memberi contekan ke teman memang membantu teman untuk tidak jujur dengan kemampuannya. Pada akhimya dia malas belajar. Berani katakan tidak dan kasih kita kepadanya. Tentu kita ingin dia lebih baik.
- Oh. Dia kan atasan saya???
Saya harus gimana donk, soalnya dia atasan saya, saya harus patuh, kalo tidak nanti dipotong gaji, diturunin gaji atau dipecat. Sebenarnya siapa yang lebih kita takuti Tuhan atau atasan kita, Bukan berarti tidak menghormati atasan, justru kita haras menghormati dan mengasihi dia.
- Ah,,, Saya kan orang yang dihormati??
Mungkin dilingkungan sekitar kita salah satu orang yang dihormati atau disegani. Demi menjaga image orang terhadap kita, akhirnya ditunjukkan hal-hal yang baik, takut orang berubah pandangan terhadap kita. Satu hal kita ingin menyenangkan manusia, tetapi yang lebih utama adalah menyenangkan Tuhan. Jadi anak-anak Tuhan harus berjuang untuk hidup kudus, berani tampil beda Katakan ya jika ya, katakan tidak jika tidak, lebih dari itu pekerjaan si jahat.

(Penulis adalah Luke Anani, S.Si., tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Nopember 2005)

Tidak ada komentar: