1. Kalau kita baca tentang Doa dalam Alkitab, dapat kita lihat misalnya : Matius 6 : 9 -13; Matius 4 : 10 ; 5 Musa 6 : 13; dll. Maka, doa ialah :
1. suatu percakapan antara kita yang berbicara kepada Allah yang mendengarkannya. Doa itu harus suatu jawaban penuh iman atas hasil dengar-dengaran akan Firman-Nya. Jadi, hakekat doa Kristen ialah, bahwa doa itu adalah percakapan antara dua pihak - kita dengan Allah, yang telah berfirman kepada manusia di dalam Tuhan Yesus Kristus dan yang terus berbicara kepada kita dengan Firman dan Roh-Nya.
2. Istilah modern, defenisi doa ialah diumpamakan sebagai IDENTITAS dan Bahasa. Ibarat Bahasa, orang yang berbicara/berbahasa akan nampak siapa dia sebenarnya. Kalau kita orang Batak Toba, bila bicara akan nampak dan kedengaran dari bahasa dan dialek kita bahwa kita adalah Batak Toba.
Dari doamu, nampak identitasmu : orang beriman, orang yang rajin mendengar Firman Allah, orang yang melayani, orang yang bersaksi, dll.
3. Sekali lagi, doa adalah manusia bicara dan Allah mendengar.
Latar belakangnya ialah, karena manusia sudah lebih dulu mendengar Allah berbicara (melalui Firman dibaca, dikhotbahkan, dll)
2. Adakah artinya Doa kita itu ?
Pertanyaan ini sering timbul karena kita mengetahui Allah itu : Maha Tahu, Maha Kuasa. Karena ini, kita berpendapat, kalau kita berdoa, seolah-olah Allah belum tahu tentang hidup kita? Sebenarnya ini salah satu aspek membuat kita tidak tahu mau bicara dengan Allah. Kemahatahuan Allah, justru mendorong kita berdoa kepadaNya. Karena dengan berdoa itu, kita menikmati persekutuan kita yang intim, kudus dan kasih dengan Allah Pencipta kita. Tetapi, harus pula diingat, bukan karena doa kita maka Allah memberi atau bekerja. Allah tetap bekerja sampai sekarang, walaupun manusia sudah ingkar/berdosa,dalam rangka memelihara ciptaanNya. Kita adalah "anak-anakNya, teman sekerja Allah". Dia tetap mau menggabungkan diri dan memasukkan doa kita ke dalam rencanaNya, dalam
menyelamatkan dunia ini.
3. Adakah Allah mendengar Doa kita ?
1. Sering kita rasakan doa kita itu -"kosong"- kenapa ?
Karena kita berdoa bukan kepada Allah. Kalau tidak kepada diri sendiri, kepada orang lain.Contoh :
-berdoa agar keinginan kita yang jadi.
-berdoa agar didengar kawan, kita bisa/pintar berdoa.
2. Doa kita harus dengan KUASA dan NAMA YESUS KRISTUS. Kenapa ?
Dia yang memperdamaikan, Dia-lah Jalan, Kebenaran, dan Hidup kita (Yoh 14:6). Dengan Nama Yesus, berarti:
-mempertemukan dan menghapus dosa kita.
-berdoa karena PerintahNya.
-berdoa dalam RohNya.
3. Doa yang dikabulkan Allah ialah doa yang memperlakukan kehendak Allah dalam Yesus Kristus. Dengan kata lain, doa permohonan itu adalah untuk mempermuliakan Allah dan kebahagiaan manusia.
4. Syarat-syarat Doa yang Benar !
1. Iman, percaya bahwa Yesus yang menyuruh kita berdoa (Matius 7:7).
2. Rendah hati. Kita sedang berhadapan dengan Allah yang memberi kita HIDUP.
3. Kesederhanaan dan ketulusan hati. Sederhana, artinya : datanglah kepada Allah sebagaimana kamu ada jangan kamu datang kepada Allah berganti menjadi orang lain (pura-pura, dibuat-buat,dll).
Tulus, artinya : benar terarah kepada Allah, jangan mohon pengampunan dosa padahal orang lain tidak kita maafkan.
4. Keluasan hati (keberanian) – Ibrani 4:16
Cf.Jokub bergumul dengan malaikat Allah di sungai Jabek.
5. Rasa hormat ; jangan sornbong ; jangan menuntut ; jangan memaksa.
Jangan semau gue.Cf.lipat tangan, tutup mata.
5. Dosa-dosa yang Merusak DOA kita !
1. Kebiasaan - mesin, Doa menjadi suatu kebiasaan yang tidak bersemangat.
Contoh:
-perkataannya muluk-muluk (tidak berisi). Misalnya, "mengucap syukur kepada Allah atas berkat yang diterimanya dari Allah, tapi tidak merasa terharu dengan sungguh-sungguh atas berkat yang diterimanya itu.
-meminta pengampunan dosa, tapi tidak tahu dosa yang mana.
-mohon kebijaksanaan/pimpinanNya, padahal satu pun yang dikerjakan tidak diserahkan kepada Allah. Di sini terbukti, bahwa Allah tidak dimasukkan dalam kernesraan hidup.
2. Pertunjukan yang sia-sia (Show). Berdoa untuk orang lain
Cf.Mat 6:5-8 "Jahudi berdoa kuat-kuat di jalanan."
3. Kemunafikan. Artinya, berlagak pura-pura saleh ; mulut bicara pada Allah, hati mengabdi pada dosa. Cf.Yesaya 1: 15-16.
4. Memaksa atau Doa Sihir. Yaitu, menganggap Allah sama dengan Dewa yang hanya bekerja memenuhi keinginan kita.
5. Penyelewengan Pikiran.
Harus menghadap Allah, arahkan seluruh jiwa/kehidupan kepada Allah.
6. Apa yang harus kita Doakan ?
Yang jelas, kita tidak diatur, tidak harus begini, akan tetapi dasar doa ialah PERCAYA, yaitu Yesus Tuhan yang mengajar kita berdoa. Berdoalah dalam Iman.
a. Ada pengakuan kesalahan, pengakuan dosa
b. Percaya akan Kasih Allah yang suka mengampuni
c. Memohon
d. Mendoakan yang lain (Syafaat)
e. Ucapan Syukur, sembah puji, kemuliaan Allah.
Hendaklah doa kita bersumber dari doa yang diajarkan Tuhan Yesus : "DOA BAPA KAMI YANG DI SORGA"......Matius 6:9-13. Inilah doa yang sempurna.
(Penulis adalah Pdt. Monang P. Silalahi, S.Th., tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi September 2005)
1. suatu percakapan antara kita yang berbicara kepada Allah yang mendengarkannya. Doa itu harus suatu jawaban penuh iman atas hasil dengar-dengaran akan Firman-Nya. Jadi, hakekat doa Kristen ialah, bahwa doa itu adalah percakapan antara dua pihak - kita dengan Allah, yang telah berfirman kepada manusia di dalam Tuhan Yesus Kristus dan yang terus berbicara kepada kita dengan Firman dan Roh-Nya.
2. Istilah modern, defenisi doa ialah diumpamakan sebagai IDENTITAS dan Bahasa. Ibarat Bahasa, orang yang berbicara/berbahasa akan nampak siapa dia sebenarnya. Kalau kita orang Batak Toba, bila bicara akan nampak dan kedengaran dari bahasa dan dialek kita bahwa kita adalah Batak Toba.
Dari doamu, nampak identitasmu : orang beriman, orang yang rajin mendengar Firman Allah, orang yang melayani, orang yang bersaksi, dll.
3. Sekali lagi, doa adalah manusia bicara dan Allah mendengar.
Latar belakangnya ialah, karena manusia sudah lebih dulu mendengar Allah berbicara (melalui Firman dibaca, dikhotbahkan, dll)
2. Adakah artinya Doa kita itu ?
Pertanyaan ini sering timbul karena kita mengetahui Allah itu : Maha Tahu, Maha Kuasa. Karena ini, kita berpendapat, kalau kita berdoa, seolah-olah Allah belum tahu tentang hidup kita? Sebenarnya ini salah satu aspek membuat kita tidak tahu mau bicara dengan Allah. Kemahatahuan Allah, justru mendorong kita berdoa kepadaNya. Karena dengan berdoa itu, kita menikmati persekutuan kita yang intim, kudus dan kasih dengan Allah Pencipta kita. Tetapi, harus pula diingat, bukan karena doa kita maka Allah memberi atau bekerja. Allah tetap bekerja sampai sekarang, walaupun manusia sudah ingkar/berdosa,dalam rangka memelihara ciptaanNya. Kita adalah "anak-anakNya, teman sekerja Allah". Dia tetap mau menggabungkan diri dan memasukkan doa kita ke dalam rencanaNya, dalam
menyelamatkan dunia ini.
3. Adakah Allah mendengar Doa kita ?
1. Sering kita rasakan doa kita itu -"kosong"- kenapa ?
Karena kita berdoa bukan kepada Allah. Kalau tidak kepada diri sendiri, kepada orang lain.Contoh :
-berdoa agar keinginan kita yang jadi.
-berdoa agar didengar kawan, kita bisa/pintar berdoa.
2. Doa kita harus dengan KUASA dan NAMA YESUS KRISTUS. Kenapa ?
Dia yang memperdamaikan, Dia-lah Jalan, Kebenaran, dan Hidup kita (Yoh 14:6). Dengan Nama Yesus, berarti:
-mempertemukan dan menghapus dosa kita.
-berdoa karena PerintahNya.
-berdoa dalam RohNya.
3. Doa yang dikabulkan Allah ialah doa yang memperlakukan kehendak Allah dalam Yesus Kristus. Dengan kata lain, doa permohonan itu adalah untuk mempermuliakan Allah dan kebahagiaan manusia.
4. Syarat-syarat Doa yang Benar !
1. Iman, percaya bahwa Yesus yang menyuruh kita berdoa (Matius 7:7).
2. Rendah hati. Kita sedang berhadapan dengan Allah yang memberi kita HIDUP.
3. Kesederhanaan dan ketulusan hati. Sederhana, artinya : datanglah kepada Allah sebagaimana kamu ada jangan kamu datang kepada Allah berganti menjadi orang lain (pura-pura, dibuat-buat,dll).
Tulus, artinya : benar terarah kepada Allah, jangan mohon pengampunan dosa padahal orang lain tidak kita maafkan.
4. Keluasan hati (keberanian) – Ibrani 4:16
Cf.Jokub bergumul dengan malaikat Allah di sungai Jabek.
5. Rasa hormat ; jangan sornbong ; jangan menuntut ; jangan memaksa.
Jangan semau gue.Cf.lipat tangan, tutup mata.
5. Dosa-dosa yang Merusak DOA kita !
1. Kebiasaan - mesin, Doa menjadi suatu kebiasaan yang tidak bersemangat.
Contoh:
-perkataannya muluk-muluk (tidak berisi). Misalnya, "mengucap syukur kepada Allah atas berkat yang diterimanya dari Allah, tapi tidak merasa terharu dengan sungguh-sungguh atas berkat yang diterimanya itu.
-meminta pengampunan dosa, tapi tidak tahu dosa yang mana.
-mohon kebijaksanaan/pimpinanNya, padahal satu pun yang dikerjakan tidak diserahkan kepada Allah. Di sini terbukti, bahwa Allah tidak dimasukkan dalam kernesraan hidup.
2. Pertunjukan yang sia-sia (Show). Berdoa untuk orang lain
Cf.Mat 6:5-8 "Jahudi berdoa kuat-kuat di jalanan."
3. Kemunafikan. Artinya, berlagak pura-pura saleh ; mulut bicara pada Allah, hati mengabdi pada dosa. Cf.Yesaya 1: 15-16.
4. Memaksa atau Doa Sihir. Yaitu, menganggap Allah sama dengan Dewa yang hanya bekerja memenuhi keinginan kita.
5. Penyelewengan Pikiran.
Harus menghadap Allah, arahkan seluruh jiwa/kehidupan kepada Allah.
6. Apa yang harus kita Doakan ?
Yang jelas, kita tidak diatur, tidak harus begini, akan tetapi dasar doa ialah PERCAYA, yaitu Yesus Tuhan yang mengajar kita berdoa. Berdoalah dalam Iman.
a. Ada pengakuan kesalahan, pengakuan dosa
b. Percaya akan Kasih Allah yang suka mengampuni
c. Memohon
d. Mendoakan yang lain (Syafaat)
e. Ucapan Syukur, sembah puji, kemuliaan Allah.
Hendaklah doa kita bersumber dari doa yang diajarkan Tuhan Yesus : "DOA BAPA KAMI YANG DI SORGA"......Matius 6:9-13. Inilah doa yang sempurna.
(Penulis adalah Pdt. Monang P. Silalahi, S.Th., tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi September 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar