Sabtu, 23 Oktober 2010

ARTIKEL: GEREJA DAN TI

TI yang dimaksud di sini tentu adalah: Teknologi Informasi. Dan Gereja sebetulnya selalu dan akan semakin memerlukannya di waktu kini dan lebih lagi waktu mendatang! Karena salah satu tugas penting Gereja adalah memenuhi “Amanat Agung” yang Tuhan Yesus Kristus –Kepala Gereja- menyatakannya (bacalah: Matius 28: 19-20). TI dapat memberikan dukungan yang strategis untuk hal ini. Kita memerlukan berbagai data apa yang telah kita lakukan, bagaimana keadaan real lapangan pelayanan juga segala kemungkinan berisi berbagai potensi, tantangan dan kesempatan yang Tuhan anugerahkan di Gereja kita. Dan ingat, setiap local jemaat Gereja itu berbeda satu dengan lainnya. Bayangkan jika kita memprosesnya secara manual mungkin perlu waktu tahunan, sementara zaman keadaan kota sudah bergeser jauh. Artinya kecepatan juga percepatan pelayanan Gereja kita akan ketinggalan dengan kecepatan perkembangan kota dan zaman.
Dalam pelayanan kepada jemaat kita, perlu sekali memiliki jaringan TI yang mendukung. Tidak hanya jumlah penduduk Gereja atau jumlah jemaat kita yang untuk itu saja, idealnya per-tiga tahun harus dilakukan up date data atau cacah jiwa atau sensus jemaat. Namun juga bermacam hal lainnya yang sangat dibutuhkan, seperti data: Jumlah dan keterangan tentang warga Gereja, majelis atau dan para pelayan-pelayan yang lainnya, wilayah pelayanan, karyawan gereja, lalu khususnya tentang berbagai kegiatan peribadahan, kegiatan antar gereja (Sinodal, Klasikal, Oikumene, dstnya), juga berbagai pembinaan, perkunjungan pelawatan, konseling, pastoral penggembalaan, baptis, sidi, katekisasi, pernikahan sampai kematian, termasuk berbagai data informasi rancangan hingga tingkat pelaksanaan program anggaran dari tiap komisi, panitia, tim dan sebagainya.
Sampai kepada melakukan analisa demografi kerohanian, pertumbuhan iman, melalui perilaku jemaatnya sekaligus keikutsertaan tiap jemaat di berbagai kegiatan ibadah juga pelayanan Gereja. Sesuai dengan talenta juga keberadaan tiap jemaat tersebut. Bila tanpa TI tentu sulit sekali didapat. Model-model analisa data yang seperti ini sangat membutuhkan data historis yang harus lengkap. Jika jemaatnya cuma sedikit, mungkin tanpa TI masih bisa. Tapi bagaimana dengan ratusan apalagi sudah berjumlah ribuan jemaat? Gereja yang tidak bisa menganalisa kenyataan jemaatnya secara akurat, bisa dipastikan sulit tahu apa yang dibutuhkan jemaat untuk kemuliaan Allah Bapa.
Bagian dari TI lainnya adalah internet. Yang bisa sangat membantu dan mendukung segala pelayanan Gereja dalam Tuhan dan khususnya untuk jemaat terlebih bagi sesama.. Kini di Indonesia, sudah jutaan orang yang menggunakan internet. Hampir menjadi kebutuhan "pokok". Seperti penggunaan e-mail, berbagai website, blog, facebook, twitter dan sebagainya. Tidak lagi harus menggunakan komputer di rumah, sekarang handphone pun bisa mengaksesnya di manapun. Apalagi dengan dukungan ketersediaan wifi yang umumnya gratis di berbagai lokasi dan tempat.
Melalui tulisan singkat ini, karenanya saya mengajak semua Gereja termasuk setiap pribadi kita (anggota gereja, dan kita sesungguhnya memang adalah GerejaNya): Mari kita gunakan kemajuan dunia komunikasi dan tekomunikasi, TI ini dengan berbagai manfaat besar komunikasi sosialnya sebesar2nya dan seluas-luasnya! Sebagai wahana dialog yang menjadi dasar pemeliharaan persekutuan iman jemaat juga saluran kesaksian kita bagi siapapun, semua orang di luar sana. Mari bersama kita menemukan titik awal persekutuan kasih dalam diri seseorang, juga dalam komunikasi mereka dengan kita. Lewat TI, fax, sms, e-mail, juga melalui berbagai browse internet.
Sehingga di jaman yang kian canggih, cepat, tepat dan rasanya makin dekat, Tuhan terus berkomunikasi dengan manusia melalui komunikasi, doa, pemikiran yang tertuang lewat tulisan, gambar, foto, suara, warna dan sebagainya yang dilakukan antar kita. Manusia dengan manusia dalam urapan RohNya Yang Kudus menggunakan TI. Janganlah sampai di satu titik nanti kita akan merasa bersalah sendiri dihadapan Tuhan, karena gagal menggunakan multi media komunikasi informasi yang ada untuk sarana Pewartaan InjilNya. Gereja-gereja harus menyatukan pesan Firman Tuhan dalam gaya hidup yang baru yang dibentuk oleh media komunikasi informasi modern. TI untuk PI.
Kapasitas positif (selain tentu ada negatifnya loh ya..) dari TI juga khususnya internet akan membawa informasi terlebih informasi ajaran religius akan Kasih melampaui seluruh rintangan juga batas-batas hambatan. Gereja tidak boleh takut membuka pintu komunikasi sosial dalam Kasih Kristus. Sehingga khabar sukacita Keselamatan Allah dalam Nama Tuhan Yesus Kristus bisa diterima di sudut dunia manapun hingga tiap sudut rasional manusia dan tiba menghujam sudut jiwa dan hati tiap insan manusia.
Ini penting dalam rangka mengkomunikasikan secara efektif dengan semua orang – terutama kaum dan angkatan muda Tuhan di tiap dan semua Gereja yang menggunakan teknologi ini agar digunakan secara baik. Dengan niat motivasi yang baik dan tulus, ayo mengajak dan membuat lebih banyak jemaat mampu mengakses sumber-sumber spiritual religius yang penting untuk mau dan lebih dekat akrab hubungannya dengan Tuhan. Sehingga merupakan sesuatu yang bisa dijangkau seseorang usia sangat muda dari kapasitasnya dimampukan Tuhan membedakan baik buruk terhadap diri sendiri. Yang akan memampukan tiap anak muda Tuhan bersama jemaat lainnya bisa memperkaya kehidupan iman mereka dan mau menjangkau kehidupan juga hati siappaun. Juga mengatasi jarak dan isolasi dengan sesama khususnya pengguna TI lainnya di seluruh dunia yang kian canggih sekarang ini.
Hadirkanlah kembali dan kembali, Kristus sebagai “komunikator sejati” tentang Keselamatan dan Proses Penyelamatan Allah bagi dunia. Mari jadi Gereja yang berkomunikasi dengan baik. Selain lewat verbal dan pertemuan langsung, gunakanlah TI khususnya internet dengan baik dan benar hanya untuk kemuliaanNya.

(Penulis adalah Pdt. Lusindo Tobing, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Oktober 2010)

Tidak ada komentar: