Sabtu, 28 Maret 2009

RENUNGAN: MANFAATKAN “TEKNOLOGI INTERNET” MENJADI PUJIAN DAN HORMAT BAGI BAPA DI SORGA


“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan
(Amsal 1:7a)”


Pengantar

Wajibkah anak–anak Tuhan menjadi bagian dari masyarakat Global? Allah telah mempersiapkan Israel sebagai umat pilihanNya. Berdasarkan aturan dan petunjuk Allah yang disampaikan melalui hambaNya maupun yang bisa kita baca melalui kitab Amsal, diharapkan: -Iman khusus Israel hendaknya mempengaruhi hidupnya yang umum. Semua aktivitas, sikap dan tindakan sehari–hari harus di dasari “takut akan Tuhan”. Allah semesta tidak tanggung– tanggung mewujudkan kasih setiaNya terhadap “umat pilihanNYa” itu. Laut Teberau diperintahkan Allah supaya kering agar Israel menyeberang dengan tidak ragu – ragu. Dalam sekejap orang Mesir dan pasukan yang tangkas berkuda, dikacaukanNya. Kereta – kereta Firaun itu dibuatNya oleng dan hanyut dibawa arus. Allah memerintahkan malaikatNya untuk melindungi UmatNya dari bangsa – bangsa asing (Kel 33:2, al:kanaan, Amori, Het, Feris, Hewi dan Yebus). Perlindungan Allah yang hidup, juga mencakup pemeliharaan jasmani, berupa; manna dan burung puyuh, yang memungkinkan umat itu tetap sehat dan kuat selama berada di padang belantara menuju “Tanah Perjanjian” {tanah kanaan, tanah yang subur – yang berlimpah susu dan madunya). Dalam menempuh perjalanan panjang (keluar dari tanah perbudakan Firaun di Mesir memasuki tanah Perjanjian) Allah tidak membiarkan Israel mengalami sakit penyakit akibat cuaca buruk. Siang hari mereka dilindungi dengan tiang awan sehingga terhindar dari sengatan matahari dan tiang api pada malam hari.
Perlindungan dari Allah bukan lagi melulu ditujukan kepada Israel sebagai umat Pilihan, tetapi perjanjian “Kasih Setia Allah” sudah diperbaharui dan semua orang percaya. Terpanggil untuk diselamatkan. Melalui pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib “dosa dunia” dihapuskan maka wajiblah setiap pribadi yang sudah diselamatkan “ikut berperan serta” membawa berita keselamatan hingga ke ujung dunia (mat 28:19-20).
Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari lembaga pendidikan, pemerintahan, militer,organisasi bisnis dan organisasi – organisasi lainnya. Internet (nama pendeknya : net) merupakan jaringan komputer yang terbesar didunia. Sebelum tahun 2000, Internet sudah menghubungkan lebih dari 100.000 jaringan komputer dengan pemakai dari 100 juta orang (Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D. Dosen tetap UGM, dalam bukunya: “pengenalan komputer”)
Coba kita bayangkan perbandingan yang bisa dikerjakan melalui “Internet” dengan apa yang bisa dicapai oleh seorang “Pendeta/ Pengkhotbah “ melalui mimbar. Kenyataan ini harus kita akui bahwa : - apapun alasannya dan sesulit apapun tantangan yang akan dihadapi, namau seorang anak yang kesulitan mendapatkan ayat Alkitab dalam bahasa asing, dia bisa mendapatkannya melalui layanan “Internet”. Kemajuan teknologi yang diterima dengan takut akan Tuhan, sudah pasti sangat berarti, tetapi jika dijadikan sebagai alasan untuk menyombongkan diri, maka hal itu sudh merupakan awal kehancuran.

Penjelasan
Yesus datang ke – dunia membawa “pembebasan”. Sadar akan kemurahan Allah, yang sudah kita terima dengan cuma–cuma, mendapat anugerah keselamatan oleh “darah Yesus” dan menjadi pewaris hidup yang kekal, adalah: “kabar baik” yang harus diwartakan. Tugas itu harus kita kerjakan secara bersama–sama.
Kenyataan, bahwa: manusia jatuh ke dalam Lumpur dosa dan sangat rusak. Penduduk bumi kini berada dalam bayang–bayang maut. Ketakutan mengancam ketenangan hati setiap orang (mago pos ni roha, holong lam tu ngalina). Permusuhan, perseteruan ada dimana–mana. Bahaya kelaparan, kemiskinan dan bencana alam, sangat berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi. Rusaknya eko system akibat ulah manusia itu sendiri. Keserakahan menjadikan orang lupa diri. Yang kaya menindas umat yang lemah. Hukum dilecehkan dan keadilan menjadi semu. Paulus mengutip kata–kata pemazmur; tidak ada yang benar seorang pun tidak. Tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna (Roma 3 :10 – 12).
Kepada masyarakat yang demikianlah “berita pembebasan” harus disampaikan. Yang hatinya jauh dari kebenaran. Orang seperti itu selalu dipenuhi rasa cemburu dan iri hati. Melihat orang lain mendapat keberuntungan dia gelisah. Mendengar berita yang baik pun dia tetap curiga. Orang seperti itu tidak pernah dipenuhi hati yang damai, namun demikian “Injil keselamatan” harus disampaikan. Ketidak pedulian terhadap “Hukum dan Peraturan” bukanlah gambaran ke Kristenan yang pantas dari murid Yesus. Karya keselamatan yang ditawarkan Yesus Kristus harus sampai ke ujung dunia. Sampai akhir zaman perintah itu harus kita kerjakan. Berulang kali Ia nyatakan bahwa kedatangan Nya adalah : - mencari dan menyelamatkan orang yang hilang. Ia mengerjakan hak khas Illahi – mengampuni dosa. Hal ini bukan berarti Yesus senang dengan pelaku dosa tetapi sebaliknya tawaran Yesus, “dosamu telah di ampuni” dan jangan berbuat dosa lagi (Yoh 5:14) Mujizat–mujizat penyembuhan dan manisfestasi–manifestasi lainnya menyatakan kuasaNya atas alam, selaku Anak Allah. Yesus memilih 12 orang menjadi muridNya dari antara pengikutNya. Sebelum hari kematianNya di atas kayu salib Ia mendoakan semua pengikutNya, bahkan semua orang percaya oleh pemberitaan mereka kelak(Yoh 17:20). Yesus bangkit dari antara orang mati, naik kesorga dan berjanji akan menyertai semua orang percaya hingga kedatanganNya yang kedua kali. Ia mengutus Roh kudus untuk menghibur, memimpin dan memberi kuasa ( Ks 1 :8). Pelayanan Yesus selama di dunia ini, sepatutnyalah menjadi teladan dalam pelayan kita. Ia mempersembahkan diriNya sebagai Anak Domba Allah yang tidak bercacat, tugasNya tuntas seutuhnya. Dalam mengemban tugas pelayanan yang dipercayakan kepada kita, selaku orang yang sudah diselamatkan, bukan sekadar kagum dan terpesona. Untuk mencapai keberhasilan sebagai murid Tuhan Yesus, paling sedikit harus mau :
Belajar merendahkan hati (bd. Yesus membasuh kaki murid–muridNya Yoh 13:1-11). Mengenal Allah Bapa, sebagai sumber kekuatan yang memampukan Dia memenangkan setiap persoalan yang akan dihadapi dan tidak melarikan diri, dari resiko ang akan dihadapi. Hingga akhir hidupnya Ia menyerahkan nyawaNya kedalam tangan BapaNya, dengan seru kemenangan, sudah selesai!!!!! (Yoh 19:30). Hari raya Paskah, bukan sekedar membicarakan peristiwa sejarah, saat mana Allah bertindak menyelamatkan UmatNya, memimpin Israel keluar dari rumah perbudakan Firaun di tanah Mesir. Peristiwa itu bukan lah sekedar peringatan yang dirayakan secara berulang–ulang. Perayaan Paskah harus kita sadari sebagai “Hari kemenangan Kristus” saat mana “anak–anak yang terhilang dipersatukan dalam naungan kasih Kristus. Sehingga kita menyebut Allah “Bapak” (Rm 8:15 ; Gal 4:6). Mengumumkan berita keselamatan tidak selamanya melalui mimbar. Karya tulis adalah salah satu langkah strategis, sebagai sarana yang “Up to date”.

For the Glory of The Lord
Tiga tahun sudah “Narhasem” berjuang dengan gigih dalam peran sertanya, sebagai: media Informasi, Komunikasi dan Edukasi melengkapi pelayanan di gereja tercinta HKBP Semper. Naposo dan Remaja gereja ktia harus semakin giat memperjuangkan kemajuan “Majalah Narhasem”. Lewat media ini ada banyak tantangan yang bisa kalian kerjakan. Ikut dalam tugas pelayanan sebagai penulis, pembaca, pendistribusian, penyumbang dana dsb adalah bentuk tugas–tugas mulia yang merupakan ungkapan rasa syukurmu terhadap Kristus yang sudah menyelamatkan kamu.
Dirgahayu ke 3 –BULETIN NARHASEM- biarlah karyamu semakin berarti bagi pertumbuhan iman anggota gereja kita. Kehadiranmu yang senantiasa dirindukan kiranya dapat memberikan kesegaran, menambah wawasan dan menambah semangat. Maju terus, pantang menyerah !!!

Penutup
Kemajuan Teknologi harus diterima sebagai karya cerdas yang merupakan karunia Tuhan. Peristiwa banjir yang baru kita alami harus merupakan pelajaran bagi kita. Saat mana Allah menyatakan kebesaranNya: -dengan curah hujan yang lebih baik dari biasanya, sebagian besar wilayah Jakarta tergenang air, sarana komunikasi, listrik dan air bersih, hanya dalam waktu sekejap masyarakat metropolitan kehilangan semua itu. Jika Tuhan mengijinkan alamNya kita pakai maka bersyukurlah. Jika saatnya tiba Yang Maha kuasa, hentikan semua itu, maka kita dapat berkata: kehendakMu–lah yang jadi!!! Banyak kejadian yang tidak mampu diterima akal sebagai manusia ciptaan Allah. Semua itu merupakan pelajaran bagi kita untuk mengerti kehendak Allah. Syaloom !! Tuhan Yesus memberkati !!!….

(Penulis adalah Pdt. K.E. Limbong –Mantan Pendeta HKBP Resort Semper-, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi April 2007)

1 komentar:

Parapat News mengatakan...

Ayo menggunakan internet sehat