Inilah sekelumit wawancara Team Buletin Narhasem dengan Leonardo Sitompul, yang dilakukan pada waktu dilantik menjadi Ketua Seksi Pemuda HKBP Semper 2007-2009.
1. Mengapa Anda tertarik menjadi ketua NHS, apa yang istimewa menjadi ketua NHS? Jawab: Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa untuk menjadi ketua NHS, sebab sama saja dengan menjadi anggota naposo biasa yang juga ikut pelayanan di gereja. Mungkin yang sangat jelas membedakannya adalah tanggung jawab sebagai ketua NHS untuk bisa memimpin segenap naposo dalam mengadakan pelayanan ini bersama. Tanggung jawab tersebut harus bisa dilaksanakan penuh sebab yang memilih untuk menjadi ketua ialah anggota naposo juga. Dan menjadi ketua NHS ini juga bukan sekedar karena ketertarikan saya untuk menjadi ketua tetapi lebih karena suatu panggilan pelayanan yang dari Tuhan saja. Jadi, menurut saya pribadi, menjadi ketua naposo ini terbilang istimewa karena sebagai karunia Allah untuk saya bisa dipercayakan menjadi ketua naposo, melalui teman-teman remaja naposo sekalian.
2. Apa Visi-Misi pelayanan Anda ini? Jawab: Visi saya di dalam kepengurusan ini sendiri ialah bersama-sama membentuk naposo menjadi murid Kristus yang selalu bertumbuh di dalam kasih terhadap sesama dan berdampak sesuai kebenaran firman Tuhan. Dengan harapan, seluruh anggota naposo bisa tetap setia dalam pelayanan di gereja kita ini. Dan segenap jemaat bisa merasa terberkati dengan pelayanan yang dilakukan naposo, melalui berbagai kegiatannya. Selain itu, juga membekali naposo dengan prinsip hidup yang berdasarkan firman Tuhan untuk selanjutnya diaplikasikan dalam kehidupan keseharian di luar gereja. Untuk bisa tercapai, tentu dengan berbagai kegiatan yang telah diprogramkan sebelumnya (misi), antara lain: kebaktian naposo yang rutin dilakukan tiap bulannya, persekutuan doa syafaat, persekutuan pengurus, RnB (wadah kebersamaan naposo dengan remaja), dan berbagai kegiatan besar lainnya pada saat Natal , Parheheon ataupun Paskah.
3. Anda belum punya pengalaman jadi pengurus NHS, namun langsung jadi ketua NHS, apa modal Anda berani mengambil pelayanan ini? Jawab: Saya sendiri juga bingung saat ditunjuk untuk menjadi calon ketua naposo yang baru (sebelum dipilih), sebab belum ada pengalaman sama sekali dalam kepengurusan naposo. Namun tetap saja teman-teman mempercayakannya kepada saya. Sebenarnya, modal saya yang terbesar ialah dukungan dari teman-teman naposo dan remaja juga untuk melaksanakan pelayanan ini, dan tentu saja berkat pertolongan Tuhan yang selalu diharapkan.
4. Anda masih muda secara umur, masih banyak NHS yang lebih tua dari Anda, bagaimana Anda dapat memimpin mereka? Jawab: Hal ini juga yang membuat saya agak ragu untuk bisa menjalankan tanggung jawab ini secara total, karena secara umur saya masih sangat muda untuk memimpin naposo yang jauh lebih tua dari saya. Namun saya juga pernah men-sharing-kan masalah ini dengan anggota naposo lainnya, dan mereka berkata supaya saya jangan pernah mempermasalahkan hal ini. Setela itu saya banyak dibukakan tentang prinsip pelayanan yang tidak mengenal umur untuk bisa menjalankannya. Saya merasa sangat terdukung oleh teman-teman naposo juga yang mau bersama-sama saya untuk beraktifitas bersama dalam pelayanan. Selain itu mereka juga banyak yang punya hati untuk mau dipimpin tanpa perlakuan yang berbeda secara umur. Saya juga sangat mengharapkan pimpinan Tuhan untuk bisa menjalankannya dengan penuh hikmat dan hati yang bijak, tanpa harus merasa minder.
5. Apa yang akan Anda lakukan kalau ada perselisihan tajam diantara sesama naposo? Jawab: Perselisihan yang terjadi bagaimanapun dapat memecah kebersamaan. Dan mungkin saja hal tersebut bisa terjadi antar naposo. Saya mencoba untuk bisa harmonis dengan semua anggota naposo, dan bisa menghadirkan suasana damai dalam naposo. Perselisihan yang terjadi akan diselesaikan secara baik-baik dan dengan pertolongan teman-teman naposo yang lainnya untuk bisa merasakan permasalahan yang terjadi. Kita bersama-sama berusaha untuk selalu bisa mengerti dan memahami perasaan teman-teman yang lainnya sehingga tercipta keakraban. Mengajak teman-teman juga untuk selalu berdoa pada Tuhan untuk setiap permasalahan dan pergumulan yang terjadi di naposo, sehingga kita semua bisa terus dikuatkan.
6. Adakah rencana dalam program Anda membukakan wadah bertemu kembali alumni NHS yang telah “tercerai-berai” ? Jawab: Sebenarnya ada niat juga untuk bisa mewujudkannya, tapi mungkin tidak secara langsung tertuang dalam program yang sudah ada. Diharapkan bahwa pelaksanaannya nanti bisa berjalan dengan terencana secara matang terlebih dahulu agar semakin banyak naposo yang bisa datang dan bisa kumpul bersama lagi. Doakan saja agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan tentu saja tidak sia-sia. Dan tentu saja semuanya sangat butuh bantuan dari teman-teman naposobulung juga, yang ada sekarang, untuk bisa melakukan semua ini. Tetapi, kalaupun tidak terlaksana dalam kepengurusan ini, mudah-mudahan tetap bisa dilaksanakan di kepengurusan berikutnya.
7. Bagaimana metode pengajakan dan perekrutan anda terhadap NHS yang tidak aktif? Jawab: Tidak ada metode khusus untuk bisa melakukannya. Hanya saja perlu perhatian lebih untuk teman-teman tersebut sehingga mau bersama-sama dengan kami dalam pelayanan ini. Kita perlu untuk selalu mengajaknya tanpa putus asa dan mau mengikutsertakan dia dalam kegiatan yang ada. Tetapi tentu saja dilakukan dengan hati yang tulus, tanpa ada maksud tertentu lainnya yang justru bisa merusak motivasi yang ada. Selain itu juga berusaha membukakan agar kita mengesampingkan permasalahan pribadi agar ajakan yang kita lakukan dan keadaan yang sebenarnya bisa sinkron dan tidak terkesan mengada-ada. Berusaha menciptakan suasana yang hangat, kompak, dan penuh sukacita. Dengan kata lain, kita selalu berusaha menerapkan ‘kasih’ kepada semua orang (naposo) agar orang lain juga merasa terberkati untuk bisa ikut dalam semua pelayanan naposo yang ada.
8. Hubungan seperti apa yang diharapkan Anda antara naposo dengan parhalado, naposo dengan orang tua dan jemaat pada umumnya? Jawab: Harapannya tentu saja bisa terjalin hubungan yang baik diantara semuanya. Segenap naposo bisa mendukung segala program yang dibuat parhalado untuk pelayanan kepada jemaat secara umum, begitu juga seluruh parhalado bisa mendukung dan membina naposo dalam pelaksanan program kepengurusan yang ada. Situasi saling mendukung ini sangat menentukan mutu pelayanan yang ada, sebab semua bagian yang ada di gereja kita ini tidak bisa dipisahkan, sebagai para pelayan yang merupakan satu keluarga (satu tubuh) di dalam Tuhan. Selain itu, hubungan naposo dengan orang tua juga harus semakin bertumbuh di dalam Tuhan. Hubungan yang baik dengan orang tua juga sangat mempengaruhi pelayanan yang bisa diberikan naposo. Sebab keduanya akan saling menjadi berkat bagi sesama yang lain jika semua bisa merasakan suatu damai sejahtera. Begitu juga hubungan naposo dengan segenap jemaat, harus bisa saling mengisi dalam semua kegiatan pelayanan di gereja ini. Sebab, naposo juga secara tidak langsung bergantung pada keberadaan jemaat sebagai ladang pelayanan kita bersama. Jemaat juga akan merasakan kenyamanan dalam bersekutu dengan semua saudara seiman bila naposo bisa menghadirkan suasana yang menyenangkan dan penuh sukacita.
9. Adakah kemungkinan Anda mundur di tengah pelayanan ini, kalau ada, kondisi apa saja yang dapat menimbulkan hal tersebut? Jawab: Sepertinya tidak ada. Kalau pun ada, tentu dikarenakan kondisi yang telah ditentukan oleh tim formatur, yaitu menikah di saat menjabat dalam kepengurusan ini, atau pun keluar kota untuk melanjutkan studi. Sepertinya tidak ada kondisi lain yang bisa memungkinkan kalau menurut ketentuan yang telah dibuat tadi. Tetapi semua itu bisa terjadi tentu dengan kehendak Tuhan saja. Jika saya bisa melaksanakan tugas pelayanan ini sampai akhir nanti, kita imani bahwa itu karena kemurahan hati Tuhan dan kalau saya mundur di tengah pelayanan, juga karena kehendak Tuhan saja. Tapi kalau secara pribadi, saya tidak ada rencana untuk mundur di tengah pelayanan ini.
10. Apa harapan Anda kondisi naposo setelah Anda selesai periode? Jawab: Setelah selesai periode ini, diharapkan bahwa kondisi naposo bisa semakin kompak, semakin bisa menjadi berkat bagi jemaat dan bisa secara bersama-sama bertumbuh di dalam Tuhan. Intinya, bisa semakin baik dalam segala hal. Tapi tetap butuh kerja sama semua rekan-rekan naposo untuk bisa masing-masing dari kita memberikan yang terbaik demi kemajuan mutu pelayanan kita. Secara eksplisit, tentu sangat diharapkan kalau nanti jumlah naposo bisa semakin berkembang dan menjadi jauh labih banyak dari sekarang. Selain itu juga semakin bisa meningkatkan kualitas pelayanan kita semua, terlebih dalam paduan suara naposobulung HKBP Semper.
11. Bagaimana menurut Anda hubungan pengurus NHS dengan buletin, harus seperti apa? Jawab: Menurut saya, hubungan pengurus naposo dengan buletin sangat baik. Keduanya mampu saling mendukung dalam penyampaian informasi dari dalam ataupun luar gereja. Sebagian redaksi buletin, tentu pernah menjadi pengurus naposo, hal itu juga yang memudahkan tim buletin untuk bisa semakin akrab dengan semua pengurus naposo yang ada sekarang. Sebenarnya, pengurus naposo dan buletin tidak bisa dipisahkan begitu saja sebab keduanya sama-sama saling mengandalkan, hanya bentuk pelayanannya saja yang berbeda. Jadi akan sangat baik jika semua pengurus naposo bisa bekerja sama secara baik dengan buletin, karena kita semua mengadakan pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan saja.
12. Bagaimana hubungan pengurus NHS dengan pengurus Remaja, harus seperti apa? Jawab: Dari kepengurusan-kepengurusan sebelumnya terlihat bahwa hubungan pengurus naposo dengan pengurus remaja juga baik. Walaupun terdapat perbedaan umur yang cukup jauh tetapi tidak menjadi penghalang untuk bisa saling bertukar pikiran, saling menguatkan bahkan bisa bercanda bersama tanpa melihat status dalam kepengurusan, namun tetap saling menghormati. Bahkan banyak anggota remaja dan naposo yang ingin untuk terus bisa mengadakan kegiatan di gereja secara bersama-sama antara naposo dan remaja. Setiap pengurus yang ada dalam naposo dan remaja harus bisa terus bertumbuh bersama tanpa menonjolkan salah satu agar tetap bisa sejalan dalam mengadakan pelayanan di gereja ini.
(Wawancara ini dilakukan oleh Team Buletin Narhasem, dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi April 2007)
1. Mengapa Anda tertarik menjadi ketua NHS, apa yang istimewa menjadi ketua NHS? Jawab: Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa untuk menjadi ketua NHS, sebab sama saja dengan menjadi anggota naposo biasa yang juga ikut pelayanan di gereja. Mungkin yang sangat jelas membedakannya adalah tanggung jawab sebagai ketua NHS untuk bisa memimpin segenap naposo dalam mengadakan pelayanan ini bersama. Tanggung jawab tersebut harus bisa dilaksanakan penuh sebab yang memilih untuk menjadi ketua ialah anggota naposo juga. Dan menjadi ketua NHS ini juga bukan sekedar karena ketertarikan saya untuk menjadi ketua tetapi lebih karena suatu panggilan pelayanan yang dari Tuhan saja. Jadi, menurut saya pribadi, menjadi ketua naposo ini terbilang istimewa karena sebagai karunia Allah untuk saya bisa dipercayakan menjadi ketua naposo, melalui teman-teman remaja naposo sekalian.
2. Apa Visi-Misi pelayanan Anda ini? Jawab: Visi saya di dalam kepengurusan ini sendiri ialah bersama-sama membentuk naposo menjadi murid Kristus yang selalu bertumbuh di dalam kasih terhadap sesama dan berdampak sesuai kebenaran firman Tuhan. Dengan harapan, seluruh anggota naposo bisa tetap setia dalam pelayanan di gereja kita ini. Dan segenap jemaat bisa merasa terberkati dengan pelayanan yang dilakukan naposo, melalui berbagai kegiatannya. Selain itu, juga membekali naposo dengan prinsip hidup yang berdasarkan firman Tuhan untuk selanjutnya diaplikasikan dalam kehidupan keseharian di luar gereja. Untuk bisa tercapai, tentu dengan berbagai kegiatan yang telah diprogramkan sebelumnya (misi), antara lain: kebaktian naposo yang rutin dilakukan tiap bulannya, persekutuan doa syafaat, persekutuan pengurus, RnB (wadah kebersamaan naposo dengan remaja), dan berbagai kegiatan besar lainnya pada saat Natal , Parheheon ataupun Paskah.
3. Anda belum punya pengalaman jadi pengurus NHS, namun langsung jadi ketua NHS, apa modal Anda berani mengambil pelayanan ini? Jawab: Saya sendiri juga bingung saat ditunjuk untuk menjadi calon ketua naposo yang baru (sebelum dipilih), sebab belum ada pengalaman sama sekali dalam kepengurusan naposo. Namun tetap saja teman-teman mempercayakannya kepada saya. Sebenarnya, modal saya yang terbesar ialah dukungan dari teman-teman naposo dan remaja juga untuk melaksanakan pelayanan ini, dan tentu saja berkat pertolongan Tuhan yang selalu diharapkan.
4. Anda masih muda secara umur, masih banyak NHS yang lebih tua dari Anda, bagaimana Anda dapat memimpin mereka? Jawab: Hal ini juga yang membuat saya agak ragu untuk bisa menjalankan tanggung jawab ini secara total, karena secara umur saya masih sangat muda untuk memimpin naposo yang jauh lebih tua dari saya. Namun saya juga pernah men-sharing-kan masalah ini dengan anggota naposo lainnya, dan mereka berkata supaya saya jangan pernah mempermasalahkan hal ini. Setela itu saya banyak dibukakan tentang prinsip pelayanan yang tidak mengenal umur untuk bisa menjalankannya. Saya merasa sangat terdukung oleh teman-teman naposo juga yang mau bersama-sama saya untuk beraktifitas bersama dalam pelayanan. Selain itu mereka juga banyak yang punya hati untuk mau dipimpin tanpa perlakuan yang berbeda secara umur. Saya juga sangat mengharapkan pimpinan Tuhan untuk bisa menjalankannya dengan penuh hikmat dan hati yang bijak, tanpa harus merasa minder.
5. Apa yang akan Anda lakukan kalau ada perselisihan tajam diantara sesama naposo? Jawab: Perselisihan yang terjadi bagaimanapun dapat memecah kebersamaan. Dan mungkin saja hal tersebut bisa terjadi antar naposo. Saya mencoba untuk bisa harmonis dengan semua anggota naposo, dan bisa menghadirkan suasana damai dalam naposo. Perselisihan yang terjadi akan diselesaikan secara baik-baik dan dengan pertolongan teman-teman naposo yang lainnya untuk bisa merasakan permasalahan yang terjadi. Kita bersama-sama berusaha untuk selalu bisa mengerti dan memahami perasaan teman-teman yang lainnya sehingga tercipta keakraban. Mengajak teman-teman juga untuk selalu berdoa pada Tuhan untuk setiap permasalahan dan pergumulan yang terjadi di naposo, sehingga kita semua bisa terus dikuatkan.
6. Adakah rencana dalam program Anda membukakan wadah bertemu kembali alumni NHS yang telah “tercerai-berai” ? Jawab: Sebenarnya ada niat juga untuk bisa mewujudkannya, tapi mungkin tidak secara langsung tertuang dalam program yang sudah ada. Diharapkan bahwa pelaksanaannya nanti bisa berjalan dengan terencana secara matang terlebih dahulu agar semakin banyak naposo yang bisa datang dan bisa kumpul bersama lagi. Doakan saja agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan tentu saja tidak sia-sia. Dan tentu saja semuanya sangat butuh bantuan dari teman-teman naposobulung juga, yang ada sekarang, untuk bisa melakukan semua ini. Tetapi, kalaupun tidak terlaksana dalam kepengurusan ini, mudah-mudahan tetap bisa dilaksanakan di kepengurusan berikutnya.
7. Bagaimana metode pengajakan dan perekrutan anda terhadap NHS yang tidak aktif? Jawab: Tidak ada metode khusus untuk bisa melakukannya. Hanya saja perlu perhatian lebih untuk teman-teman tersebut sehingga mau bersama-sama dengan kami dalam pelayanan ini. Kita perlu untuk selalu mengajaknya tanpa putus asa dan mau mengikutsertakan dia dalam kegiatan yang ada. Tetapi tentu saja dilakukan dengan hati yang tulus, tanpa ada maksud tertentu lainnya yang justru bisa merusak motivasi yang ada. Selain itu juga berusaha membukakan agar kita mengesampingkan permasalahan pribadi agar ajakan yang kita lakukan dan keadaan yang sebenarnya bisa sinkron dan tidak terkesan mengada-ada. Berusaha menciptakan suasana yang hangat, kompak, dan penuh sukacita. Dengan kata lain, kita selalu berusaha menerapkan ‘kasih’ kepada semua orang (naposo) agar orang lain juga merasa terberkati untuk bisa ikut dalam semua pelayanan naposo yang ada.
8. Hubungan seperti apa yang diharapkan Anda antara naposo dengan parhalado, naposo dengan orang tua dan jemaat pada umumnya? Jawab: Harapannya tentu saja bisa terjalin hubungan yang baik diantara semuanya. Segenap naposo bisa mendukung segala program yang dibuat parhalado untuk pelayanan kepada jemaat secara umum, begitu juga seluruh parhalado bisa mendukung dan membina naposo dalam pelaksanan program kepengurusan yang ada. Situasi saling mendukung ini sangat menentukan mutu pelayanan yang ada, sebab semua bagian yang ada di gereja kita ini tidak bisa dipisahkan, sebagai para pelayan yang merupakan satu keluarga (satu tubuh) di dalam Tuhan. Selain itu, hubungan naposo dengan orang tua juga harus semakin bertumbuh di dalam Tuhan. Hubungan yang baik dengan orang tua juga sangat mempengaruhi pelayanan yang bisa diberikan naposo. Sebab keduanya akan saling menjadi berkat bagi sesama yang lain jika semua bisa merasakan suatu damai sejahtera. Begitu juga hubungan naposo dengan segenap jemaat, harus bisa saling mengisi dalam semua kegiatan pelayanan di gereja ini. Sebab, naposo juga secara tidak langsung bergantung pada keberadaan jemaat sebagai ladang pelayanan kita bersama. Jemaat juga akan merasakan kenyamanan dalam bersekutu dengan semua saudara seiman bila naposo bisa menghadirkan suasana yang menyenangkan dan penuh sukacita.
9. Adakah kemungkinan Anda mundur di tengah pelayanan ini, kalau ada, kondisi apa saja yang dapat menimbulkan hal tersebut? Jawab: Sepertinya tidak ada. Kalau pun ada, tentu dikarenakan kondisi yang telah ditentukan oleh tim formatur, yaitu menikah di saat menjabat dalam kepengurusan ini, atau pun keluar kota untuk melanjutkan studi. Sepertinya tidak ada kondisi lain yang bisa memungkinkan kalau menurut ketentuan yang telah dibuat tadi. Tetapi semua itu bisa terjadi tentu dengan kehendak Tuhan saja. Jika saya bisa melaksanakan tugas pelayanan ini sampai akhir nanti, kita imani bahwa itu karena kemurahan hati Tuhan dan kalau saya mundur di tengah pelayanan, juga karena kehendak Tuhan saja. Tapi kalau secara pribadi, saya tidak ada rencana untuk mundur di tengah pelayanan ini.
10. Apa harapan Anda kondisi naposo setelah Anda selesai periode? Jawab: Setelah selesai periode ini, diharapkan bahwa kondisi naposo bisa semakin kompak, semakin bisa menjadi berkat bagi jemaat dan bisa secara bersama-sama bertumbuh di dalam Tuhan. Intinya, bisa semakin baik dalam segala hal. Tapi tetap butuh kerja sama semua rekan-rekan naposo untuk bisa masing-masing dari kita memberikan yang terbaik demi kemajuan mutu pelayanan kita. Secara eksplisit, tentu sangat diharapkan kalau nanti jumlah naposo bisa semakin berkembang dan menjadi jauh labih banyak dari sekarang. Selain itu juga semakin bisa meningkatkan kualitas pelayanan kita semua, terlebih dalam paduan suara naposobulung HKBP Semper.
11. Bagaimana menurut Anda hubungan pengurus NHS dengan buletin, harus seperti apa? Jawab: Menurut saya, hubungan pengurus naposo dengan buletin sangat baik. Keduanya mampu saling mendukung dalam penyampaian informasi dari dalam ataupun luar gereja. Sebagian redaksi buletin, tentu pernah menjadi pengurus naposo, hal itu juga yang memudahkan tim buletin untuk bisa semakin akrab dengan semua pengurus naposo yang ada sekarang. Sebenarnya, pengurus naposo dan buletin tidak bisa dipisahkan begitu saja sebab keduanya sama-sama saling mengandalkan, hanya bentuk pelayanannya saja yang berbeda. Jadi akan sangat baik jika semua pengurus naposo bisa bekerja sama secara baik dengan buletin, karena kita semua mengadakan pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan saja.
12. Bagaimana hubungan pengurus NHS dengan pengurus Remaja, harus seperti apa? Jawab: Dari kepengurusan-kepengurusan sebelumnya terlihat bahwa hubungan pengurus naposo dengan pengurus remaja juga baik. Walaupun terdapat perbedaan umur yang cukup jauh tetapi tidak menjadi penghalang untuk bisa saling bertukar pikiran, saling menguatkan bahkan bisa bercanda bersama tanpa melihat status dalam kepengurusan, namun tetap saling menghormati. Bahkan banyak anggota remaja dan naposo yang ingin untuk terus bisa mengadakan kegiatan di gereja secara bersama-sama antara naposo dan remaja. Setiap pengurus yang ada dalam naposo dan remaja harus bisa terus bertumbuh bersama tanpa menonjolkan salah satu agar tetap bisa sejalan dalam mengadakan pelayanan di gereja ini.
(Wawancara ini dilakukan oleh Team Buletin Narhasem, dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi April 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar