Selasa, 06 Oktober 2009

ARTIKEL: PEMUDA DAN REMAJA YANG MENELADANI DAN DITELADANI

“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”
(Yoh 13:14-15)

Kebanyakan manusia cenderung lebih suka untuk dilayani daripada melayani. Seperti murid-murid Yesus yang lebih suka menjadi yang terbesar daripada menjadi yang terkecil di antara yang lain. Bahkan bagi orang-orang yang secara khusus melayani di gereja pun sering terjadi hal-hal seperti ini. Walaupun dinamakan pelayan, tetapi tetap lebih senang untuk bisa dilayani oleh orang lain. Dasar dari itu semua adalah kesombongan manusia yang dimulai sejak kejatuhannya dalam dosa.
Kecenderungan ini pun sering ada di dalam pelayanan pemuda dan remaja di gereja. Banyak yang merasa perlu didahulukan kepentingannya sendiri, keinginannya, perlu selalu diperhatikan, dan dilayani dalam berbagai hal. Sikap seperti ini tentu tidak mencerminkan sikap pelayan yang sejati. Teladan paling tepat untuk setiap pelayan tentu saja terdapat pada diri Yesus.
Dalam Yohanes 13:14-15, disebutkan bahwa Yesus sendiri telah memberikan teladan kepada murid-murid-Nya untuk bisa diperbuat juga kepada orang lain. Yang dimaksud dengan ‘membasuh kaki’ dalam hal ini ialah melayani orang lain. Sikap yang harus dimiliki oleh seorang pelayan, yaitu melayani dengan penuh kerendahan hati. Kita lihat bagaimana Yesus yang adalah Tuhan rela merendahkan diri-Nya demi melayani murid-murid-Nya, bahkan sampai membasuh kaki mereka. Saat itu Yesus punya seribu alasan kuat untuk bisa dilayani layaknya seorang Raja, bahkan disembah sebagai Tuhan. Namun Dia menanggalkan itu semua untuk menggambarkan suatu kasih yang sejati dari seorang pelayan. Apakah terbayang dalam benak kita bagaimana seorang raja melayani rakyatnya bahkan rela membasuh kaki mereka. Pasti sangat sulit kita temukan hal itu di dunia ini. Teladan yang Yesus berikan bagi setiap pelayan pun bukan hanya seperti hal di atas, namun setiap aktifitas dalam hidup Yesus adalah teladan bagi kita semua. Sampai Dia mati di kayu salib untuk menyempurnakan kasih-Nya. Lalu bagaimanakah pemuda dan remaja meneladani-Nya dan menjadi teladan bagi yang lain?

Pemuda dan Remaja yang Meneladani
Sebagai anak-anak Tuhan, pemuda dan remaja Kristen haruslah mampu menjadi teladan yang baik bagi orang-orang di sekitarnya. Namun sebelum kita menjadi teladan bagi orang, terlebih dahulu kita harus bisa meneladani suatu pribadi yang benar. Sikap aktif untuk bisa meneladani orang lain akan secara tidak langsung membuat kita kembali menjadi teladan bagi orang lain. Secara pribadi, kita tentu memiliki banyak teladan dalam hidup, baik di keluarga, masyarakat, atau pun dalam pelayanan di gereja. Namun teladan sempurna yang ada bagi kita ialah Yesus sendiri. Orang lain mungkin bisa jadi teladan bagi kita, namun mereka pun adalah manusia yang mungkin saja melakukan sesuatu yang tidak perlu kita ikuti, karena setiap manusia tidaklah sempurna. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dalam kekurangan dan kelemahannya pun setiap orang bisa menjadi teladan bagi kita; orang tua, kakak atau abang kita, teman, rekan pelayanan, tokoh masyarakat, atau bahkan tokoh-tokoh Alkitab lainnya. Namun hendaknya, semua teladan yang kita terima bisa kita seleksi berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Yesus adalah Firman yang Hidup. Sehingga setiap teladan Yesus adalah cerminan kebenaran firman Allah itu sendiri.
Yesus mengatakan “…maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu…”. Dari pernyataan itu terlihat bahwa Yesus sendiri menginginkan kita untuk meneladan diri-Nya, dan kita wajib melakukannya. Maka kita pun wajib saling melayani dengan kasih. Ada banyak sekali teladan yang Yesus berikan dalam kehidupan-Nya. Yang pasti, semua itu Dia lakukan dengan penuh kasih kepada sesama; dalam hal menyembuhkan orang sakit, mengajar firman Allah, membangkitkan orang mati, dan banyak hal lainnya.
Tokoh-tokoh seperti Daud, Yosua, Musa, Samuel, Daniel, Paulus, dan tokoh lainnya hendaknya juga bisa menjadi teladan bagi kita. Dalam semua pergumulan hidup kita sebagai anak dalam keluarga, pelajar, mahasiswa, pekerja, maupun pelayan, kita bisa meneladani sikap mereka; setia kepada Allah, menjaga hubungan pribadi mereka dengan Tuhan, menuruti perintah Tuhan, dan lain-lain. Bahkan banyak juga tokoh di dunia ini yang bisa memberikan inspirasi tersendiri bagi pemuda dan remaja. Mulai dari tokoh-tokoh hiburan dan seni, tokoh politik, tokoh agama, atau tokoh masyarakat lainnya. Di zaman globalisasi seperti sekarang sangat terbuka kemungkinan bagi pemuda dan remaja untuk menerima suatu teladan, baik yang buruk maupun yang baik. Tinggal bagaimana kita menyikapi setiap teladan tersebut.
Semuanya harus kembali didasarkan pada firman Tuhan. Yesus memberikan teladan kepada setiap kita, anak-anak-Nya, untuk menuruti setiap perintah Tuhan, setia untuk berkomunikasi ddengan Allah (berdoa dan membaca firman Tuhan), melakukan setiap firman Tuhan, melayani sesama dengan sepenuh hati, memberitakan kabar keselamatan dimanapun kita berada. Semuanya itu Yesus lakukan sepanjang hidup-Nya dalam setiap aktifitas yang dilakukan-Nya. Yesus memberikan teladan sebagai seorang pemimpin sejati yang lebih suka melayani daripada dilayani.

Pemuda dan Remaja yang Diteladani

Pemuda dan remaja yang layak untuk diteladani akan tercermin dengan sendirinya saat dia bisa bersikap sesuai dengan teladan-teladan yang baik. Tanpa harus diminta secara khusus, mereka akan bisa menjadi teladan yang baik bagi orang lain. Langkah awal untuk mencapainya ialah dengan meneladani setiap sikap baik tersebut. Lalu bagaimanakah pemuda dan remaja yang bisa diteladani?
Dalam 1 Timotius 4: 12, Paulus menasihati Timotius, sebagai anak muda, untuk bisa menjadi teladan dalam pelayanannya; “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” Dalam menghadapi para pengajar sesat saat itu, Paulus menekankan pada Timotius untuk tetap berpegang teguh pada firman Tuhan dan menjadi teladan sesuai firman-Nya. Dengan begitu, Timotius juga telah turut menyatakan kebenaran firman Tuhan melalui perbuatan-perbuatannya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa para pemuda dan remaja saat ini butuh figur teladan yang benar agar tidak masuk ke dalam jerat yang salah di pergaulannya. Oleh karenanya, sebagai anak-anak Tuhan kita harus mampu menjadi teladan bagi rekan-rekan kita yang lain. Jangan sampai karena usia kita yang muda, kita terhalang untuk menjadi teladan. Seperti Timotius yang tekun memperlengkapi dirinya dengan firman Tuhan, demikian juga kita harus terus memperlengkapi diri kita dengan firman-Nya sehingga kita tahu bagaimana seharusnya menjadi anak muda yang patut diteladani.
Secara tidak sadar, mungkin kita telah cukup berpengaruh dalam kehidupan teman-teman kita. Oleh karenanya, jangan sampai kita memberikan suatu cerminan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Biarlah kita juga bisa menjadi teladan bagi teman-teman kita sendiri. Yesus meminta kita untuk meneladani semua yang telah diperbuat-Nya dalam pelayanan; mengasihi Allah dengan sepenuh hati dan sesame seperti diri sendiri.
Pemuda dan remaja yang layak diteladani ialah yang mampu mencerminkan pelayanan Kristus dan membantu orang lain untuk menerima Yesus secara pribadi. Dengan kata lain, orang yang melihat teladan kita akan merasa termotivasi untuk bisa sama-sama bertumbuh dengan kita dan termotivasi untuk turut kembali menjadi teladan. Seperti Timotius, hendaknya kita bisa menjadi teladan dalam perbuatan, tutur kata, pola pikir, sikap hati, dan segala yang kita lakukan sehari-hari. Beberapa hal diantaranya; menghormati orang tua, tidak suka membohongi teman, tidak menyakiti hati teman, bertutur kata dengan lembut, memiliki pikiran yang positif, tidak menjelek-jelekkan teman, tulus dalam menolong teman, tidak mudah tersinggung, selalu mendahulukan kepentingan orang banyak, mudah untuk memaafkan orang lain, penuh sukacita dalam berkomunikasi dengan orang lain, dan sabar menghadapi orang lain. Demikian beberapa hal yang sangat mungkin untuk kita lakukan untuk bisa menjadi teladan bagi orang lain.

Kesimpulan
Walaupun sebagai anak muda, kita tetap bisa menjadi teladan bagi orang lain. terlebih dahulu kita harus bisa benar-benar mengerti semua teladan pelayanan Yesus dan melakukannya dengan setia. Untuk bisa tahu dan mengerti tentang teladan pelayanan-Nya, kita harus rajin mempelajari firman Tuhan. Dan kita harus selalu memohon pada Tuhan untuk dimampukan melakukan firman-Nya dan menjadi teladan di kehidupan kita sehari-hari. Karena hanya dengan pertolongan-Nya-lah kita bisa benar-benar menjadi teladan. Dengan telah mengetahui semua ajaran Yesus, kita harus termotivasi untuk meneladani-Nya dan menjadi teladan dalam perkataan kita, dalam tingkah laku kita, dalam kasih kita, dalam kesetiaan kita dan dalam kesucian kita. Percayalah, Tuhan pasti memampukan kita untuk bisa melakukannya.

(Penulis adalah Leonardo Sitompul -Ketua Seksi Pumuda HKBP Semper-, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Agustus 2009)

Tidak ada komentar: