Kamis, 11 Maret 2010

ARTIKEL: MEMAHAMI KARUNIA ROH (DIPERHADAPKAN DENGAN ASTROLOGI/RAMALAN)

Pengantar
Tiap tahun ada zodiak bermuculan terutama di media massa (majalah dan buletin, atau beberapa koran) biasanya disisipkan, hal ini sangat diminati oleh kawula muda saat ini. Astrologi horoskop atau yang disebut zodiak dipandang sebagai cerminan pribadi seseorang yang dapat terlihat sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran. Banyak yang menawarkan tips-tips keberhasilan, melalui media elektronik (TV dan telepon baik via sms maupu internet, dst.) maka akan dituntut sikap yang sesuai dengan tanggal lahir (zodiak), sehingga diharapkan dapat berhasil dalam cinta, uang/ pekerjaan, jodoh, dan lainnya yang berhubungan dengan kehidupan. Berbeda sekali dengan kekristenan bahwa yang menentukan pribadi orang dan keberhasilan bukanlah astrologi horoskop akan tetapi karunia roh yang diberikan Allah dalam diri umat Kristen.
Oleh karena itu, kurang lebih kita akan melihat sejauh apakah makna astrologi horoskop bagi manusia, dan kepribadian yang dilihat dari pemaknaan karunia roh dalam diri umat percaya Yesus Kristus saat ini.

I. Sejarah Astrologi Horoskop Yang Mempengaruhi Manusia
Astrologi dipercaya sudah ada sejak tahun 2000 SM dan diciptakan oleh suku Babel (Babil/Babilonia) di daratan Mesopotamia, daratan antara sungai Tigris dan Efrad (sekarang Irak Tenggara) yang memang dikenal sebagai bangsa penyembah benda-benda langit yang diceritakan dalam Kitab Perjanjian Lama. Mereka menganggap matahari, bulan dan berbagai objek benda di langit sebagai dewa-dewi mereka dan percaya bahwa mereka dapat memprediksi masa depan dari pergerakan benda-benda langit tersebut. Dalam Perjanjian Lama kepercayaan terhadap astrologi telah disoroti karena menyampingkan kepercayaan terhadap Tuhan (Yes. 47: 13-14).
Bangsa Babel mulai menyebar ketika Bangsa Persia dan Media mengalahkan mereka pada tahun 539 SM dan menghentikan segala praktek kegiatan lama Bangsa Babel untuk kemudian diganti dengan praktek mereka sendiri. Bangsa Babel yang hijrah ke daratan Eropa Selatan (Roma dan Yunani) mulai melanjutkan praktik mereka tentang ilmu perbintangan dan menurunkannya ke anak-anak cucu mereka.
Pada sekitar akhir abad 2 SM setelah peristiwa Alexandria, ilmu astrologi bangsa Babel ini bercampur dengan tradisi dari Mesir sehingga menyebabkan terciptanya Astrologi Horoskop yang kemudian menyebar dengan cepat ke Eropa, Timur Tengah dan India hingga kemudian kita kenal sampai sekarang ini.
Seiring dengan munculnya berbagai agama seperti Kristen, Muslim, Yahudi dan lain-lain, ilmu astrologi turunan bangsa Babilonia kuno ini ditakuti akan mencampur ke agama-agama tersebut karena ilmu ini tidak didasarkan pada teori ilmu pengetahuan. Selain itu ditakutkan ilmu ini akan membawa pengaruh pada sikap umat yang menyebabkan orang tidak lagi percaya pada Tuhan dan berpaling dari Firman Tuhan. Oleh karena itu Astrologi sempat ditentang dan prakteknya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi hingga akhirnya dapat diterima khalayak ramai pada jaman modern termasuk umat Kristen saat ini. Astrologi hanya berdasarkan perkiraan dan membaca pergerakan benda langit untuk melihat masa depan,

II. Memahami Karunia Roh Dalam Kekristenan
Karunia mempuyai arti pemberian menekankan kepada pemberian Allah kepada manusia sebaliknya untuk ungkapan syukur atas itu, maka ada memberika persembahan kepada Allah (dalam Perjanjian Lama), sedangkan dalam Perjanjian Baru anathema (Luk 21:5). Roh sendiri Ruakh (dalam bahasa Ibrani), pneuma (dalam bahasa Yunani) angin, nafas maknanya merujuk kepada keadaan saat hidup atau berkaitan dengan mahluk hidup dalam PB mengacu pada Roh Kudus /Roh Allah. Jadi dapat disimpulkan bahwa karunia roh adalah pemberian dari Allah kepada manusia dan karunia roh itu berasal dari Roh Kudus atau Roh Allah (Kis. 5:3-4, 26:16-25; Ibr. 10:15), yang memiliki kepribadian (Ibr. 9:14; Maz. 139:7-10; Kis. 1:8; 1 Kor. 2:10), dan melakukan pekerjaan Allah. (Kej. 1:2; 1 Kor. 6:11; 1 Pet. 1:21; Kis. 20:28). Namanya disebut bersama-sama dengan Allah. (Mat. 28:20; 2 Kor. 13:13). Biasanya Roh Kudus dilambangkan dengan Angin (Yohanes 3:8) Merpati (Lukas 3:22) Api (Kisah Para Rasul 2:3) Materai (Efesus 1:13-14).
Karunia Roh bukan berasal dari dunia melainkan dari Allah. Karunia Roh Kudus sudah ada sebelum dunia ada dan segala isinya tercipta (Kejadian 1:1-2). Contohnya pada hari Pentakosta aktivitas Roh Kudus dinyatakan kepada manusia yang menunjukkan masa baru (Kisah Para Rasul 2). Mereka semua berbahasa lidah atau “glossolalia,” istilah yang terbentuk dari bahasa Yunani, pada waktu Roh mengaruniai mereka kemampuan untuk berbuat demikian. Bahasa-bahasa lidah ini adalah bahasa yang dimengerti oleh orang-orang dari seluruh Kekaisaran Roma yang datang ke Yerusalem untuk Pentakosta.
Sebagian orang percaya bahwa rasul-rasul itu diberi karunia suatu kemampuan yang luar biasa untuk dapat berbahasa asing yang mereka belum kenal. Dalam Perjanjian Baru, kitab Kisah Para Rasul menceritakan peristiwa "Pentakosta", di mana "lidah-lidah api" hinggap pada para orang percaya mulai berkata-kata dengan bahasa-bahasa lain. Kitab Kisah Para Rasul (2:1) menggambarkan fenomena "penerjemahan mujizat", di mana ketika Para Rasul sedang berbicara, orang-orang dari berbagai belahan dunia yang hadir mendengar mereka berbicara dalam bahasa mereka sendiri dan semua orang yang hadir terheran karena para rasul dapat di mengerti oleh pendengar (Kis 2: 6-8).
Penulis Surat Yakobus menjelaskan bahwa setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang (Yak. 1:17). Pemberian yang baik berarti anugerah yang dipergunakan untuk kemuliaan Bapa yang di Surga. Dengan demikian dapat dipahami bahwa ada berbagai macam karunia roh yang diberikan oleh Allah kepada manusia ini. Rasul Paulus menggambarkan beberapa karunia roh seperti halnya: berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, menyembuhkan, mengadakan mujizat, karunia untuk bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, (I Kor 12: 8-10). Selain itu seperti yang terdapat dalam Gal. 5: 22-23, dan semua karunia yang diberikan itu bertujuan untuk memuliakan Allah (I Pet. 4:11) di dunia.
Oleh karena itu, penggunaan karunia roh hendaknya disesuaikan dengan kondisi kebutuhan untuk saling melengkapi dalam semua kekurangan yang ada terutama dalam gereja. Sebaiknya jika suatu karunia tidak cocok untuk dilaksanakan janganlah dipaksakan untuk jemaat tertentu karena itu tidak akan membangun persekutuan jemaat yang ada. Sebagai contoh: Rasul Paulus melarang untuk memaksakan memakai bahasa roh jika anggota jemaat lainnya tidak ada yang dapat menafsirkan sehingga tidak dimengerti oleh jemaat (I Kor 14: 28), sehingga, karunia roh bukan sesuatu yang dipaksakan dan diwajibkan seseorang harus bisa dalam segala hal melainkan.

III. Refleksi
Dalam pergumulan hidup mari kita bersama berrefleksi, terutama dalam keberadaan diri sebagai umat Kristen dalam dunia ini. Kecenderungan ini mengakibatkan manusia menjadi lebih mempercayai apa yang dikatakan oleh horoskop dalam menentukan sikap dan perilaku kehidupannya. Dengan sendirinya kepercayaan itu akan menjauhkan manusia dari percaya kepada Tuhan. Manusia yang mempercayai horoskop dengan sendirinya akan lebih menuruti apa yang dikatakan oleh horoskop dibandingkan dengan menuruti apa yang telah dikatakan oleh Firman Tuhan.
Mempercayai horoskop berarti melakukan apa yang diminta oleh horoskop tersebut dan menutup kesadaraan akan adanya karunia roh yang diberikan Tuhan pada diri manusia. Manusia mempunyai pribadi yang berbeda, tidak ada yang sama kembar sekalipun, jadi karunia roh yang diberikan Allah berbeda-beda seperti yang tertulis di Galatia “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”.
Karunia roh memberikan pemahaman kepada setiap orang percaya bahwa hanya sesuai dengan kehendak Allah-lah setiap orang percaya melakukan aktifitasnya dan penentu masa depan manusia. Tidak ada yang menguasai kehidupan ini selain Allah sendiri. Segala yang ada di bumi merupakan ciptaan Allah yang harus dipergunakan untuk memuliakan Allah. Pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki manusia harus dipergunakan untuk memuliakan Tuhan saja.
Allah selalu memberikan yang terbaik buat orang yang percaya. Nabi Yesaya mengatakan bahwa Allah merancangkan yang terbaik bagi orang percaya yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan (Yer. 29: 11). Oleh sebab itu apapun yang sedang dihadapi oleh orang percaya dalam dunia ini bukan berarti bahwa Allah melupakan kita akan tetapi Dia sedang merancang yang terbaik bagi kita. Kesulitan yang dihadapi bukan berarti menjadikan kita mencari penyelesaian kepada ilah-ilah lain.
Bermacam-macam karunia roh seperti yang terdapat di akan tetapi semua itu berasal dari satu sumber dan dikerjakan oleh satu sumber pula yaitu Roh yang dari pada Allah. Oleh karena itu karunia roh harus dipergunakan untuk kepentingan yang memberi yaitu Allah, pemujaan berhala. Kecenderungan ini jelas terlihat dengan semakin banyaknya iklan-iklan di media massa yang menyajikan astrologi horoskop dengan menjanjikan yang masadepan yang baik saja, sehingga agak susah membuat orang bertobat, susah menyadari/menyangkal kekurangan dirinya. Hal itu tidak sesuai dengan ajaran Kekristenan yang mengajarkan untuk berubah sesuai dengan kehendaknya, seperti yang tertulis di Yakobus 4: 15; “Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." sehingga manusia merencanakan tetapi yang menentukan dalam kehidupan manusia. Ajaran Kristen tidak memanjakan umat-Nya melainkan menatakan yang sesungguhkan agar dapat memperbaiki, ataupun melepaskan manusia dari kehidupan yang kurang baik atau bertobat dan berbalik pada Allah dengan pedoman jalan kebenaran Yesus Kristus.

IV. Penutup
Ada banyak godaan di dunia ini yang menarik hati manusia untuk percaya dan melakukan seperti yang diminta untuk keberhasilan yang bertentangan pada Firman Tuhan yang mendua hati percaya kuasa astrologi horoskop dari pada Allah. Allah memberikan karunia roh kepada semua umatnya, tidak dengan prasayarat melainkan gratis, secara cuma-cuma. Hanya saja kita sebagai umat Kristen tidak percaya diri sehingga tidak meyadari ada karunia roh dalam diri.
Banyak hal yang membuat kita tidak meyadari ada karunia roh dalam diri, yaitu macam kesulitan yang kita hadapi selama masih di dalam dunia ini. Namun orang percaya diminta untuk hanya bersandar kepada Allah yang merupakan Juruselamat manusia.
Segala pengetahuan dan juga segala ketrampilan yang dimiliki oleh orang percaya harus digunakan demi kemuliaan Allah. Rasul Paulus berkata bahwa kepada setiap orang diberikan karunia roh demi kepentingan bersama (I Kor. 12: 7). Apapun yang kita miliki hendaknya itu dipergunakan demi memuliakan Allah dan demi meneguhkan persekutuan orang percaya. , segala sesuatu yang menjauhkan kita dari Allah harus kita hindari. Jika dengan menuruti astrologi horoskop orang percaya menjadi menduakan Allah maka haruslah dihindari, sebab hanya ada satu jalan menuju keselamatan yaitu Allah.

(Penulis adalah Pdt. Ramlan Hutahean, M.Th. -Sekretaris Jenderal HKBP-, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Maret 2010)

Tidak ada komentar: