Jumat, 09 April 2010

RESENSI BUKU: MENEMUKAN KEHENDAK ALLAH

Judul Buku: Menemukan Kehendak Allah
Penulis: Sinclair B.Ferguson
Terj.: Jing Mik
Tahun Cetakan : 2003, cet.1
Hal : 121
Terbitan : Momentum

Menemukan kehendak Allah adalah pergumulan manusia yang tidak pernah selesai dan habis dalam bingkai sejarah manusia. Menurut Sinclair Ferguson, menemukan kehendak Allah menguraikan prinsip-prinsip yang dipakai Allah dalam membimbing umat-Nya utuk menemukan kehendak-Nya dalam hidup mereka, serta aplikasinya dalam berbagai situasi praktis seperti dalam pekerjaan dan pernikahan. Sebagai bahan rujukan, uraian dalam buku ini dilengkapai dengan pembahasan mengenai sejumlah ayat Alkitab yang relevan. Buku ini pada akhirnya menyimpulkan bahwa bimbingan Allah itu pada hakikatnya berjalan seiring dengan pengenalan,kasih, dan ketaatan kita kepada Allah.
Buku “Menemukan Kehendak Allah” yang ditulis oleh Sinclair B.Ferguson didasarkan dengan melihat perkembangan dunia ini yang menjadi suatu perkampungan “global”, kita mendapati diri kita telah dikelilingi oleh berbagai konsep kegemerlapan. Kita hidup dalam suatu era teknologi canggih, makanan siap saji maupun kesuksesan instan. Dalam dunia yang telah diracuni oleh motivasi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Semakin lama semakin sedikit hal yang dibangun dalam orientasi kekekalan. Oleh sebab itu kita membutuhkan dasar yang kokoh untuk dapat mengembangkan suatu kualitas hidup Kristen yang mampu bertahan hingga kekekalan.
Kita memang telah melihat bimbinganNya dalam berbagai kehidupan kita, karena DIA memang telah berjanji untuk menjadi pembimbing kita. Tetapi kita tahu bahwa keadaan tidak selalu semulus ini, terkadang kita merasa sangat bingung, apa yang harus dilakukan atau mana yang harus dipilih diantara dua hal yang harus dikerjakan? Bagaimana cara Allah membimbing sehingga kita dapat mengenali kehendakNya?
Menurut Ferguson, ada 3 bidang yang didalamnya kita membentuk pola kehidupan yang akan sangat menentukan seluruh arah hidup kita. Pertama, kita membentuk pola kebiasaan atau gaya hidup kita, kedua, kita menentukan pekerjaan atau karir apa yang akan kita kerjakan, dan ketiga, kita memutuskan apakah kita menikah atau tidak.
1). Bagaimanakah gaya hidup kita sebagai seorang Kristen? Apakah kita hidup menurut daging atau Roh? Seperti di dalam surat Kol.1:10 dan 1 Tes.2:12, Rasul Paulus berbicara mengenai hidup yang layak, yaitu mengambil gaya hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Bagaimana jalan yang berkenan kepada Allah itu? Bagi Paulus, itu berarti meneladani Kristus sebagai Pribadi yang telah diwahyukan. Hidup dalam kehendak Allah, berarti berjalan di dalam kasih, terang dan hikmat.
2). Apakah yang Allah ingin saya lakukan? Bagaimanakah saya dapat mengenali panggilanNya? Adakah hal khusus yang Ia ingin saya lakukan? Bekerja merupakan hak istimewa. Bekerja merupakan anugerah Allah. Bekerja juga merupakan perintah dan kewajiban. Tetapi, apakah kita memiliki motivasi yang benar dalam bekerja? Maukah kita memberikan yang terbaik dalam bekerja? Apakah kita menguduskan diri bagi Tuhan karena kita tahu bahwa mata Tuhan tertuju pada kita? Bagaimana kita menentukan pekerjaan atau karir yang akan kita kerja? Ferguson mengatakan, “Pertimbangkan minat dan kerinduan anda yang terdalam.”
3). Sudah tibakah waktunya bagi anda untuk menggumulkan pertanyaan: Apakah Tuhan menginginkan saya menikah? Ada 2 prinsip yang harus kita perhatikan: 1) Jadilah realistis dalam pengharapan anda; 2) Jadilah Alkitabiah dalam persiapan anda. Ada lima prinsip penting yang dapat menolong kita memahami kehendak Allah di dalam pernikahan, yang dikemas dalam bentuk pertanyaan: 1. Untuk apakah anda menikah? 2. Apa yang seharusnya saya cari dalam diri pasangan saya? 3. Bagaimanakah kita dapat memenuhi peran suami istri yang berbeda? 4. Apakah karakter pernikahan itu? 5. Apakah tujuan tertinggi pernikahan itu?
Sebagai manusia, seringkali kita menginginkan kehendak kita sendiri yang terjadi, kita ingin agar apa yang kita inginkan dapat terpenuhi. Ferguson menjelaskan prinsip-prinsip praktis disaat kita berupaya memahami kehendak Allah dalam hidup kita. 1. Apakah hal ini dibenarkan oleh Alkitab? 2. Apakah hal ini berguna bagi saya? 3. apakah hal ini menghambakan saya? 4. Apakah hal ini selaras dengan Ketuhanan Kristus? 5. Apakah hal ini menolong orang lain? 6. Apakah hal ini selaras dengan teladan para tokoh Alkitab?
Nah, untuk rekan-rekan remaja dan naposo yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai uraian Mr. Ferguson mengenai menemukan kehendak Allah silahkan membaca buku “Menemukan Kehendak Allah” ini. Tuhan memberkati!.

(Penulis adalah Ervina Silaen, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Mei 2004)

Tidak ada komentar: