Jumat, 11 Juni 2010

ARTIKEL: APAKAH SEHARUSNYA YANG DAPAT KITA LAKUKAN DENGAN MUSIK?

Tidak kita ragukan lagi bahwa pencipta musik adalah Allah sendiri. Dialah yang memberi musik di alam semesta. Misalnya melalui angin, bunyi hujan, ombak laut, dan sebagainya. Dialah yang memberikan ketrampilan musik kepada manusia. Manusia pada zaman modern inipun sangat dipengaruhi oleh musik. Bagaimanakah orang Kristen memandang musik dan menggunakannya dalam hidup dan pelayanannya? Jika kita menyimak peranan musik dalam Alkitab, ada tiga kegunaan yang sangat penting dalam penggunaan musik :
1. Menolong seorang abdi Allah memahami dan menyampaikan pesan Tuhan (2 Raja-Raja 3 : 11, 14-16)
2. Agar umat Tuhan dimampukan mengingat ajaran-ajaran Tuhan (Ul. 31 : 19-22)
3. Untuk memuji serta bersyukur kepada Tuhan (Esra 3 : 10-11)
Melalui musik, umat Tuhan ditolong untuk mengungkapkan ibadah, rasa hormat, kepada Allah. Nyanyian dan musik merupakan bagian yang amat penting dalam kebaktian-kebaktian umat Tuhan. Daud seorang raja yang dikenal sebagai seorang pemazmur. Sejak remaja ia fasih bermain musik sambil menjaga domba-domba di ladang. Bahkan musiknya mampu membuat setan gemetar dan meninggalkan Saul (1 Samuel 16 : 23). Kemampuan musik Daudd turun pada anaknya, Salomo, yang selama hidupnya banyak menggubah nyanyian.

Musik Dalam Kebaktian
Dalam ibadah umat Israel, orang-orang memainkan dan menyanyi adalah orang-orang yang dikhususkan bagi Tuhan, artinya tidak sembarangan orang memainkan musik, mereka pilihan Allah sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan. Bagaimana dengan pemusik di Gereja Kita?
Seharusnya orang itu sudah diselamatkan, sebab hanya orang yang mengalami karya penebusan Tuhan dapat bersyukur memuji Tuhan dengan segenap hati (Mazmur 107: 1-2). Hanya orang yang telah diterangi hatinya dapat menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dengan sesungguhnya, termasuk talentanya.
Lalu bagaimana style yang relevan untuk generasi muda? Satu prinsip yang penting adalah bagaimana kita sanggup menorobos musik modern dengan Firman Tuhan dan mengisinya dengan suasananya rohani. Sikap dan cara menggunakan musik serta menyanyi sangat menentukan apakah musik dan nyanyian itu menjadi persembahan yang layak bagi Tuhan, yaitu jika :
- Musik digunakan dengan sikap hati yang rindu untuk memuliakan Tuhan
- Musik harus menjadi satu persembahan yang memuliakan Tuhan Allah (Ibrani 13:15)
- Musik dipakai dengan kekuatan Roh dan akal budi (1 Kor 14:15)
- Musik di gunakan dengan segenap hati dan suka cita (Efesus 5:19)
Jika musik di pakai dengan cara dan sikap yang benar, musik kita akan membawa hadirat Tuhan dalam kebaktian. Tuhan memberkati.

(Penulis adalah St. P. Gultom, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Juli 2009)

Tidak ada komentar: