Rabu, 09 Juni 2010

ARTIKEL: ARTI MISI

Kita sering mendengar kata’misi yaitu suatu pekerjaan yang harus dilakukan ,suatu panggilan tugas yang wajib dilakukan. Misioner adalah orang yang dipanggil dan taat melakukan tugas tersebut.
Pdt. I.L. Nommensen adalah salah satu misionaris yang dipanggil Tuhan memberitakan Injil keselamatan ke daerah Tapanuli. Dengan ketaatan kepada Tuhan beliau memberitahukan Injil,maka masyarakan Batak saat ini banyak menjadi pengikut Kristus. Ini terbukti dengan maraknya berdiri gereja HKBP di Tapanuli bahkan HKBP dapat kita temukan di luar negeri seperti Singapura, Amerika, dan Jerman. Dia memiliki hati Kristus dengan tekadnya yang bulat ”Hidup atau mati saya akan tetap tinggal di Tapanuli memberitakan Injil keselamatanMu. Perkataan ini diucapkan Nommensen di bukit Siatasbarita dimana saat ini daerah tersebut dikenal sebagai wisata rohani yang disebut “Salib Kasih”
Perjuangannya memberitakan Injil di tanah Batak sangat berat dimana saat itu beliau mau dipotong untuk dipersembahkan ke dewa Siatasbarita. (Baca buku 150 tahun Jubileum HKBP). Agar misi beliau tidak ditolak masyarakat setempat, dia menggunakan cara yang menyentuh dan bermanfaat bagi orang batak yaitu dengan menyembuhkan penyakit,mengajari masyarakat bercocok tanam, mengasihi sesama. Pada saat masyarakat merasakan manfaatnya, pada saat itulah dia memberitahukan tentang injil keselamatan dari Kristus. Yang ditekankan beliau adalah bahwa keselamatan, kesembuhan penyakit, kedamaian datangnya hanya dari Tuhan sang pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Itulah misi beliau ke tanah batak.
Rasul Paulus juga pada mulanya sangat menentang ajaran Yesus. Dia membunuh para pengikutNya. Tetapi karena kasih karunia Tuhan Yesus dia dipakai Tuhan dengan luar biasa memberitakan injil keselamatan sampai dia dipenjarakan. Dia mengatakan bahwa Injil keselamatan harus diberitahuka sampai keujung dunia. Didalam penjara juga Paulus memberitahukan Injil.Kondisi tempat tidak membatasi dirinya melaksanakan misi yang diemban dari Tuhan.
Seorang misioner harus memiliki ‘hati yang mengasihi’sesama. Dipanggil sebagai mitra kerja Allah untuk menyelamatkan ciptaanNya di bumi dan mengajar manusia mengenal kasihNya. Kehadiran Allah di dunia diwakili oleh gereja-gereja termasuk gereja HKBP. Apakah gereja kita juga sudah menjadi gereja misioner? Bagaimana menjadi gereja atau jemaat yang misioner? Bagaimana gereja melihat orang yang belum diselamatkan? Pertama-tama kita harus menyadari perintah Tuhan yang wajib kita kerjakan selama di dunia. Gereja sebagai bentuk kehadiran Allah di dunia harus bias menghadirkan gereja misione (Mateus 28:18-20)
Gereja dipanggil sebagai mitra Allah untuk menjalankan misi keselamatan bagi manusia berdosa. Bukan gereja yang berkehendak menjadi mitra Allah, tetapi Allah sendiri yang memanggil gereja seperti Tuhan Yesus katakan: ”Karena itulah,jadikan sesama bangsa muridku dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Untuk menjalankan misi itu gereja tidak dibiarkan Allah sendiri, tetapi Allah memberi jaminan bahwa Dia akan tetap menyertai orang-orang yang memberitakan FirmanNya. “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman(Mat 28:19-20). Jadi tugas kita selama didunia adalah menjadikan manusia berdosa mengenal keselamatan dari Allah.
• Apa konsekwensi bila gereja tidak bermisi
1. Gereja akan kehilangan kuasa memberkati
2. Gereja gagal menjadi garam dilingkungannya
3. Gereja tidak menikmati berkat-berkat Tuhan
Misi adalah masalah ketaatan yang dimulai dari hati dan doa syafaat. Penginjilan harus disertai pengorbanan, sebagaimana Kristus berkorban dan mau disalib untuk keselamatan umat manusia. Silas dipasung, Paulus dipenjarakan, Stefanus dilempari dengan batu sampai mati. Semuanya ini mereka lakukan dengan ketaatan memberitakan injil keselamatan. Misinya berhasil karena pengorbanan dan kesetiaan dimana banyak orang percaya bertobat dan mengikut Yesus. Didalam penderitaan mereka masih mampu memuji Tuhan.
Itulah penginjilan Kalau Paulus tidak masuk penjara, maka orang-orang dipenjara tidak akan pernah mengenal keselamatan, tidak pernah menerima injil. Untuk melakukan ini kita sebagai jemaat HKBP harus memulai misi dari diri kita sendiri dengan motto: ”No Bible,No Breakfast”.
Setelah itu HKBP menggalakkan penginjilan ala Nommensen yaitu mengembangkan pendidikan, pertanian dan kesehatan. Misi tanpa kuasa Roh Kudus, hasilnya akan sia-sia. Misi tidak berhasil bila kita tidak hidup bersama Dia.Yesus ada setiap waktu dengan melayani orang-orang berdosa. Gereja yang misioner adalah gereja yang mengambil sikap agresif dalam penginjilan dunia. Apa yang harus dilakukan gereja (2 Tawarikh 6:13) supaya bangsa di bumi mengenal
namaMu, sehingga mereka takut kepadaMu. Misi harus bisa melintasi batasan dari gereja ke non gereja demi Injil.
Tantangan pelayanan saat ini adalah krisis multi dimensi, krisis identitas, krisis budaya dan krisis kebangsaan. Misi gereja adalah mengejawantahkan jemaat yang misioner. Gereja yang berhenti menginjili, akan berhenti menjadi gereja yang injili. Jemaat dalam misi ini dapat melakukan beberapa hal seperti:
1.Melayani sebagai pengutus.
2.Memberikan dukungan moral maupun materil kepada misionaris
3.Memberikan dukungan logistic
4.memberikan dukungan Doa terhadap misi gereja.
Menurut data-data dari world evagilism saat ini bahwa 98% hamba-hamba Tuhan melayani yang sudah kristen, dan hanya 2% hamba Tuhan pergi keluar melayani untuk orang-orang yang belum mengenal Kristus. Misi gagal karena pengabar injil tidak memahami hubungan dengan Allah sehingga mereka ditolak. Mereka didahului oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah sebelumnya. Mereka gagal mengalami anugerah karena takut akan hukum-hukum dunia. Situasi ini tidak beda jauh dengan situasi yang terjadi di Indonesia. Gagal membangun negara dengan Iman. Penerapan misi di lapangan harus melihat kedaan lapangan(Roma 10:1-3). Membangun jiwa misi dimulai dengan mempertajam hati nurani (mark.6;34). Misi bukan hanya berbicara seperti Yesus, tetapi berbuat seperti Yesus. Kita membutuhkan pemimpin yang memiliki hati nurani seperti Tuhan Yesus, hati yang memiliki ‘belas kasihan’ Jemaat (gereja) gagal melakukan misi karena masih terjadi pengelompokan,terkotak-kotak.Untuk mencegah kegagalan penginjilan maka:
1.Gereja tidak membeda-bedakan dan memiliki konsep menghargai semua kelompok ,miskin,kaya(1 Kor 9;19-22}.
2.Memiliki tujuan yang jelas(1 Kor 9;22-26).Ada target pencapaian umpamanya satu minggu ada dua orang bertambah mengenal Kristus.
3.Memahami arti hidup baru dalam Kristus(2 kor.5;17-19)
4.Menyadari kedahsyatan akibat dosa.
Bila ketiga hal diatas sudah dipahami dengan benar,maka gereja(jemat) akan menerima anugerah keselamatan, anugerah baptisan dan pengampunan. Gereja sebagai persekutuan umat Allah mempunyai tugas pembangunan jemaat yang bertumbuh. Tanpa pertumbuhan jemaat maka gereja tidak bertumbuh,malahan bisa mati. Persekutuan kita dalam gereja HKBP adalah tempat yang dirancang oleh Allah bagi kita untuk menemukan,mengembangkan dan memakai karunia-karunia yang kita miliki. Kita ambil bagian dalam misi kristus di dunia.Pada saat Yesus hidup dibumi,Allah bekerja melalui tubuh jasmani Kristus. Sekarang Dia menggunakan tubuh rohani-Nya yaitu gereja. Gereja adalah alat-Nya di bumi. Jadi kita wajib menjaga keutuhan gereja, bukan mencabik-cabiknya dengan perbuatan yang hina.
Sebagai penutup, penulis mengajak saudara bertanya untuk dipikirkan: ”Apakah tingkat keterlibatan saya dalam gereja HKBP menunjukkan bahwa saya mengasihi dan terikat pada keluarga Allah?

(Penulis adalah St. Walsinur Silalahi, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Februari 2009)

Tidak ada komentar: