Beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya.
Hasilnya, anda akan memiliki anak yang peka terhadap lingkungannya dan memiliki
jiwa kepemimpinan. Memang hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Psikolog dan pemerhati anak, Rose Mini mengatakan untuk menumbuhkan jiwa
kepemimpinan anak harus distimulasi sesering mungkin, salah satunya dengan
memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Namun, orang
tua tetap harus hati-hati dan teliti dengan apa yang menjadi keinginan anak.
Untuk beberapa masalah anak bisa dilibatkan untuk dimintai
pendapatnya. Namun tidak semua pendapat anak harus dituruti. Apalagi jika
berhubungan dengan kebutuhan orang lain. Seorang anak masih memiliki
keterbatasan dalam mengolah informasi. Mereka masih berpikir pra-operasional
dan bersifat egosentris. Jika, terkadang pendapat yang mereka utarakan adalah
sesuatu yang dilihat dari sudut pandangnya sendiri. ”Yang dikatakan oleh anak
belum tentu tepat. Terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan orang lain. Jadi
tidak bisa selalu dituruti, ”ungkap psikolog yang akrab di sapa Romi itu.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi anak
mengeluarkan pendapat dengan baik adalah mengikutsertakan anak pada sebuah
forum diskusi. Seperti Kidzania Congrezz yang diadakan Kidzania Jakarta, Senin
(22/6), dikatakan Romi, bisa menjadi wadah yang tepat untuk melatih anak
mengungkapkan pendapatnya. Selain itu juga, anak dapat berdebat dengan baik,
melatih berpikir kritis dan memiliki jiwa kepemimpinan lainnya.
”Melibatkan anak pada forum diskusi akan memberikan
dampak positif. Anak dapat berkomunikasi dengan baik pada orang-orang, memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah atau problem solving, memiliki rasa
empati dan peduli pada lingkungan serta memiliki kemampuan menganalisa
kebutuhan sekitarnya,” papar Romi.
Orang tua juga dapat melakukannya di lingkungan rumah.
Misalnya dengan mendiskusikan tanggung jawab anak dalam pekerjaan rumah tangga.
Seorang kakak dapat diminta sebagai panutan untuk anaknya. Dengan diberikan
kepercayaan seperti itu, anak yang lebih tua dapat menyampaikan pendapat
tentang cara mengasuh adik, memberikan aturan termasuk kewajibannya. Sementara
si adik dapat mengungkapkan pandapatnya mengenai aturan-aturan yang dibuat oleh
sang kakak.
Ketika berdiskusi dengan anak, Romi menyarankan untuk
menggunakanlah kata-kata yang bijak agar anak merasa dihargai. Jika ada sesuatu
yang keliru dengan pendapat anak, kemukakan oleh orang tua orang tua agar anak
belajar menghargai orang lain. Sampaikan alasan, keberatan, manfaat serta
kerugian yang anak dapat dengan pendapatnya.
”Rasa empati yang dimiliki seorang pemimpin dapat dilatih
dengan membiasakan mengemukakan pendapat orang tua dengan kata-kata yang bijak.
Dengan begitu anak juga dapat melatih kepekaan dirinya sehingga dapat peduli
dengan lingkungannya,” ungkap Romi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua tentang
hak berpendapat anak, sesuai dengan Convention on the Rights of Childern pasal
12 ayat 1 antara lain :
a. Ciptakan
suasana demokratis. Pembicaraan ringan dapat Anda ciptakan saat santai. Untuk hal ini hilangkan kesan otoriter orang tua;
b. Dengarkan
saat anak bicara. Jangan pernah memotong pembicaraan anak, apalagi
mengabaikannya, karena anak mudah meniru apa yang orang tua lakukan. Hargai
anak agar mereka juga dapat menghargai orang lain;
c. Gunakan
bahasa yang mudah dimengerti. Kemampuan anak dalam menangkap pesan yang
disampaikan tidak secepat orang dewasa, selain itu juga pembendaharaan kata
mereka masih sedikit. Untuk itu gunakan bahasa yang mudah dipahami anak;
d. Luruskan
jika pendapatnya yang tidak benar. Peran orang tua dalam hal ini sangat
penting. Tidak semua anak mengerti dan mengetahui bahwa apa yang disampaikan
itu adalah benar;
e. Ajarkan
sikap sportif. Anak harus belajar menghargai pendapat orang lain dan menerima
pendapat orang lain yang lebih baik;
f. Setiap
anak memiliki kesempatan mengungkapkan pendapatnya dan memiliki potensi untuk
menjadi pemimpin. Namun yang perlu diingat adalah bagaimana cara orang tua
untuk dapat menstimulasi anak. Menghadapkan anak dengan berbagai persoalan
hidup dapat melatih anak untuk mampu menjadi pemimpin baik yang dapat mengatur
lingkungan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.
(Penulis adalah Weni Simangunsong, tulisan ini dimuat dalam Buletin Narhasem Edisi Januari 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar